kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Penjualan motor ASII mengimbangi penjualan mobil yang tersendat


Selasa, 28 Desember 2010 / 08:44 WIB
Penjualan motor ASII mengimbangi penjualan mobil yang tersendat


Reporter: Avanty Nurdiana, KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Penjualan kendaraan bermotor yang melaju kencang tahun ini membawa berkah bagi PT Astra International Tbk (ASII). AASI sudah nyaris memenuhi target penjualan mobil maupun motornya pada akhir November kemarin.

Penjualan motor yang dibukukan ASII hingga akhir November 2010 sudah 3,2 juta unit, atau pertumbuhan sebesar 31% dibanding penjualan motor sepanjang tahun lalu. Angka itu juga sudah mendekati target penjualan motor sepanjang 2010 yang dipasang ASII yaitu 3,38 juta unit.

Penjualan mobil ASII tidak kalah mentereng. Hingga akhir November 2010, ASII telah menjual 387.981 unit mobil, atau sekitar 90,7% dari target yang dipasang untuk tahun ini, yaitu 427.500 unit.

Untuk tahun depan, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia memperkirakan penjualan motor nasional akan tumbuh 10%. Taksiran penjualan motor versi hitungan asosiasi adalah 8 juta unit.

Laju peningkatan penjualan mobil juga diperkirakan sama. Para analis saham memprediksi pertumbuhan penjualan kendaraan roda empat di 2011 adalah 10%.

Target pertumbuhan tidak dipasang tinggi mengingat pemerintah akan memberlakukan kebijakan pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Kebijakan itu dinilai akan menyurutkan niat membeli mobil baru. "Saya memperkirakan penjualan mobil akan tumbuh moderat di 2011," jelas Pandu Anugrah, analis Bahana Securities.

Kebijakan macam itu dinilai Pandu akan menguntungkan para produsen motor. Ia pun meramalkan penjualan motor akan meninggalkan penjualan mobil di 2011. Fasilitas transportasi publik yang belum memadai menjadi alasan banyak warga untuk berburu kendaraan pribadi yang masih terjangkau, seperti motor.
Situasi ini tentu menguntungkan bagi ASII yang memiliki bisnis penjualan mobil sekaligus motor.

Tetap tumbuh

Reza Priyambada, Manajer Riset PT Indosurya Securities memperkirakan ASII tidak akan kesulitan mencetak pertumbuhan pendapatan di 2011. Dia memprediksi pendapatan ASII di 2011 Rp 125 triliun, lebih tinggi dari proyeksi pendapatan untuk tahun ini, yaitu Rp 117 triliun.

Dalam proyeksi Reza, laba bersih ASII di 2011 mencapai Rp 20 triliun, naik 17,23% daripada proyeksi laba neto tahun ini, Rp 17,06 triliun.
Pandu menambahkan, kendati penjualan mobil bisa terhambat, ASII masih bisa menikmati pertumbuhan pendapatan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dan PT United Tractors Tbk (UNTR).

Dalam hitungan Pandu, pendapatan ASII sepanjang 2011 bisa mencapai Rp 144 triliun, naik 13,38% daripada proyeksi tahun ini, Rp 127 triliun. Sedang laba bersih ASII di 2011, menurut Pandu, bisa mencapai Rp 14,9 triliun, lebih tinggi daripada estimasi laba bersih untuk sepanjang tahun ini, yaitu Rp 12,9 triliun

Prospek bisnis ASII yang masih cerah merupakan alasan Aditya Srinath, analis JP Morgan memberi rekomendasi beli. Dia memasang target harga ASII adalah Rp 63.000 per saham.

Reza dan Pandu juga memasang rekomendasi beli. Target harga Reza adalah Rp 58.000 per saham, sementara Pandu Rp 73.000 per saham. ASII, Senin (27/12), ditutup seharga Rp 53.500 per saham.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×