kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Broker asing lepas kepemilikan, saham ASII kembali terjerembab


Rabu, 05 Januari 2011 / 14:33 WIB
Broker asing lepas kepemilikan, saham ASII kembali terjerembab


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Saham PT Astra International (ASII) menjadi salah satu saham yang menyeret kejatuhan indeks hari ini. Pada pukul 14.13, saham ASII tergerus 1,52% menjadi Rp 51.700. Penurunan saham ASII masih melanjutkan koreksi yang terjadi kemarin sebesar 3,5%.

Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, broker asing ramai-ramai melepas saham ASII. Jika dilihat, CIMB Securities paling banyak melepas saham ASII dengan nilai Rp 57,24 miliar. Lantas, ada juga Merrill Lynch Indonesia yang melakukan aksi jual senilai Rp 34,30 miliar, JP Morgan Securities senilai Rp 24,71 miliar, CLSA Indonesia senilai Rp 19,57 miliar, dan Credit Suisse Securities senilai Rp 17,85 miliar.

Menurut Analis Infovesta Utama Praska Putrantyo, anjloknya saham ASII dikarenakan aksi profit taking investor. "Para broker asing tersebut sudah mengoleksi saham ASII di harga rendah," jelasnya.

Apalagi, pada 16 Desember lalu, saham ASII sempat terkoreksi hingga berada di bawah level Rp 50.000. "Tepatnya, pada hari itu, ASII ditutup di posisi Rp 49.900," jelasnya.

Sempat juga tersiar kabar kalau penurunan saham ASII terkait dengan suku bunga tetap yang diprediksi akan mempengaruhi penyaluran kredit bermotor serta pembatasan BBM bersubsidi. Namun, Praska menilai, dua faktor tadi tidak memberikan dampak signifikan bagi ASII.

Bahkan, menurutnya, outlook ASII masih akan tetap kinclong ke depannya. Dia beralasan, ASII didukung oleh anak usaha yang bergerak di sektor komoditas, pertambangan, dan perkebunan yang diramal bakal masih "panas" di 2011. Selain itu, outlook sektor otomotif juga masih sangat baik di mana penjualan mobil diprediksi akan tembus 800.000 unit.

"Saya rasa, ASII masih cukup layak dikoleksi. Apalagi, kenaikan BI rate lebih dipicu oleh kenaikan inflasi inti," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×