kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asia Pacific Fibers optimistis penjualan serat anti api tumbuh 10%


Selasa, 06 Maret 2018 / 20:45 WIB
Asia Pacific Fibers optimistis penjualan serat anti api tumbuh 10%


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asia Pacific Fibers Tbk (APF) optimistis penjualan serat anti api (flame retardant) bisa tumbuh 10% pada 2018. Mengingat pertumbuhan permintaan serat ini di dunia makin tinggi.

“Permintaan meningkat karena kebutuhan serat aplikasi ini juga tinggi. Target 10% itu cenderung moderat, “ kata Prama Yudha Amdan, Executive Assisstant Presiden Director APF ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (6/3).

Di sisi lain, kata Prama, Asia Pacific Fiber telah berpengalaman untuk memproduksi serat dengan kualitas baik. Sehingga permintaan serat ini dari luar negeri makin besar seperti dari Eropa, Turki, Korea, Jepang dan Amerika Serikat. “Mereka menggunakannya untuk keperluan otomotif, ada pula yang untuk pakaian penahan panas dan lainnya,” tambahnya.

Maka tak mengherankan, produk spesial tekstil ini bisa menghasilkan margin keuntungan yang tinggi bagi perusahaan. Kira-kira produk spesial tekstil ini bisa berkontribusi sekitar 21-24% bagi pendapatan perusahaan. “Tapi ini total produk special tekstil yang tidak hanya anti-api saja,” kata Prama.

Perusahaan berkode emiten POLY ini memproduksi serat anti api sekitar 3%-5% dari total kapasitas produksinya yang mencapai 330.000 ton per tahun. Namun untuk tahun ini, perusahaan belum berniat menambah kapasitas yang ada dan fokus pada penjualan.

Sementara itu, POLY belum signifikan memenuhi permintaan serat antiapi untuk kebutuhan domestik. Sebab permintaan produk serat api di Indonesia belum mempunyai standar produk yang jelas sehingga membuat pasar dan harganya tidak stabil.

“Misalnya di negara-negara tujuan ekspor kami sudah ada standar minimal serat anti api untuk bisa diterima di sana. Standar untuk pasar domestik belum terlalu ditata, maka rasa saya orang lain belum mau produksi karena belum ada jaminan pasar,” jelas Prama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×