kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aset kripto buatan dalam negeri makin banyak, seperti apa prospeknya?


Minggu, 05 Desember 2021 / 10:29 WIB
Aset kripto buatan dalam negeri makin banyak, seperti apa prospeknya?
ILUSTRASI. Aset kripto makin banyak bermunculan


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

Senada Pengamat dan Investor Aset Kripto Vinsensius Sitepu Kripto menilai kemunculan aset-aset kripro dalam negeri ini merupakan tanda baik. Dengan semakin inovatifnya para developer untuk menarik perhatian para trader dan investor baru, dampaknya adalah persaingan ketat tersebut akan mengembangkan use case masing-masing kripto.

Kendari begitu, Vinsensius mengaku cukup sulit melihat prospek aset-aset tersebut secara jangka panjang. Pasalnya, seluruh aset kripto yang ada baik sebagai sebuah produk dan utilitas, sangat bergantung pada kegunaan kripto itu sendiri. Dengan kata lain, keluasan dan nilainya juga bergantung pada jumlah penggunanya .

Oleh karena itu, menurutnya, salah satu indikator yang bisa dijadikan pertimbangan adalah jika penggunanya banyak dan diiringi volume yang besar dan bidang utilitasnya juga bagus, maka hal tersebut bisa jadi basis pertimbangan yang baik.

“Hanya saja, kebanyakan pengguna kripto kebanyakan "agak ragu" dengan nilai tambah, potensi masa depan dari kripto-kripto lokal. Pasalnya, pengguna lebih suka kripto di luar negeri yang sudah jelas biaya marketingnya, use case, kemitraan dll,” imbuh Vinsensius.

Baca Juga: Pasca fit and proper test calon direksi, ini update pembentukan bursa aset kripto

Oleh karena itu, ia mengingatkan untuk para trader dan investor sebaiknya harus tetap berhati-hati dan memasang sikap skeptis dulu terhadap aset kripto yang ada, termasuk buatan lokal. Dimulai dengan pelajari baik-baik potensinya, apakah ada potensi scam atau tidak dan pastikan pasar kriptonya juga likuid, sehingga mudah untuk menjual dan membeli.

“Selain use case-nya, saya pikir harus melihat dari member atau pengguna yang dominan artinya kapitalisasinya juga harus besar. Terus harus tetap hati-hati karena tidak menutup kemungkinan tindakan penipuan,” Sutopo menambahkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×