Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga Bitcoin dan ether anjlok pada hari Senin ke titik terendah dalam beberapa bulan karena kekhawatiran atas kemungkinan resesi ekonomi Amerika Serikat (AS) setelah data yang lemah mencengkeram pasar keuangan dan memicu serbuan ke aset safe haven.
Pasar kripto telah mendapat dorongan tahun ini setelah Komisi Sekuritas dan Bursa AS menyetujui dana yang diperdagangkan di bursa untuk melacak harga spot bitcoin dan ether.
Namun, baru-baru ini, bitcoin telah jatuh bersama aset lain termasuk ekuitas global dalam aksi jual besar-besaran karena investor khawatir resesi AS akan segera terjadi, dengan meningkatnya kekhawatiran geopolitik juga membebani. Bitcoin telah kehilangan lebih dari sepertiga nilainya sejak mencapai rekor tertinggi pada bulan Maret.
"Ini adalah pengingat besar bahwa bitcoin dan kripto secara umum adalah aset berisiko dan berada di ujung spektrum risiko," kata Tony Sycamore, analis pasar di IG seperti dikutip Reuters, Senin (5/8).
Baca Juga: Sepanjang Agustus, Harga Bitcoin Diprediksi Akan Bullish
Harga bitcoin turun 13% dari penutupan pada hari Minggu ke level US$ 51.560, menuju penurunan satu hari terbesar sejak November 2022 dan terendah sejak Februari 2024.
Sementara ether turun 17% ke level terendah sejak pertengahan Januari 2024 di level US$ 2.277.
Sycamore mengatakan bitcoin sedang menguji support di area US$ 54.000/US$ 53.000 dan perlu bertahan di sana untuk "mencegah kapitulasi lebih lanjut menuju US$ 48.000."
Saham di saham AS terkait kripto yang terdaftar di Frankfurt turun tajam pada perdagangan awal hari Senin, dengan Coinbase turun lebih dari 18%. Sementara saham di perusahaan pertambangan Riot Platforms dan Marathon Digital masing-masing turun 17,7% dan 20%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News