Reporter: Yuwono Triatmodjo |
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memastikan akan menerima pasokan batubara dari PT Arutmin Indonesia, anak perusahaan PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Pasokan batubara itu untuk memenuhi kebutuhan batubara Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Rembang, Jawa Tengah milik PLN.
Sebenarnya PLTU Rembang membutuhkan batubara sebanyak 1,9 juta ton per tahun. Nah, Arutmin bersama PT Titan Mining Energy akan memasok batubara 950.000 ton per tahun ke PLTU ini.
PLN membeli batubara berkadar 4.200 kilokalori (kkal) per kilogram itu dengan harga Rp 389.000 per ton atau US$ 38,52 per ton. "Pengiriman pertama mulai pekan ini. Mereka akan memasok sampai 20 tahun mendatang," ujar Pudji Widodo, Kepala Bidang Energi Batubara PLN kepada Reuters, Kamis (27/8).
Arutmin merupakan salah satu perusahaan tambang batubara besar di Indonesia. Perusahaan ini menjadi salah satu lumbung pendapatan BUMI di luar PT Kaltim Prima Coal (KPC).
Saat ini, Bumi Resources menguasai 70% saham Arutmin. Adapun sisa saham sebanyak 30% menjadi milik Tata Power, perusahaan asal India. Tata membeli 30% saham Arutmin pada awal tahun 2007.
Kini, Arutmin mengoperasikan lima areal pertambangan batubara di Kalimantan, yakni di Senakin, Satui, Mulia, Asam-asam, dan Batulicin. Tahun ini, Arutmin menargetkan produksi 20,1 juta ton batubara, naik 16% dari 2008.
Sementara, PLTU Rembang yang berkapasitas 630 Megawatt adalah salah satu pembangkit dari 35 pembangkit listrik baru program pembangkit listrik 10.000 Megawatt. Targetnya, pembangkit ini mulai beroperasi bulan Oktober mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News