Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Artajasa Pembayaran Elektronis Tbk (Artajasa) menargetkan pertumbuhan pendapatan sekitar belasan persen atau double digit pada tahun ini.
“Kami targetkan tahun ini tumbuh belasan persen di range mid atau di tengah. Untuk profit marginnya kami stay dulu,” ujar Direktur Utama Artajasa Bayu Hanantasena, Kamis (1/3).
Dalam catatan Bayu, pendapatan Artajasa terus meningkat sejak tahun 2014. Pada 2014, pendapatan perusahaan sebesar Rp 409,72 miliar. Lalu, pendapatan meningkat menjadi Rp 489,82 miliar pada 2016. Laju pertumbuhan majemuk tahunan atau compound annual growth rate (CAGR) adalah sebesar 9,3%.
Pada pos laba periode berjalan juga terjadi peningkatan. Tahun 2014, tercatat laba sebesar Rp 121,75 miliar. Pada 2016, Artajasa membukukan laba sebesar Rp 156,87 miliar. Tercatat CAGR sebesar 13,5%.
Adapun sepanjang sembilan bulan di 2017, Artajasa membukukan pendapatan sebesar Rp 361,74 miliar.Pencapaian itu meningkat dibandingkan periodeyang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 110,06 miliar. “Pendapatan tahun 2017 akan flat karena ada rebalancing dari kostumer besar. Kami terkena dampaknya,” imbuh Bayu.
Sebagai informasi, Artajasa berencana mencatatkan saham perdana atau initial public offering (IPO) pada akhir Maret 2018. Artajasa akan melepas 437,50 juta saham atau setara 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh.
Rinciannya, 187,46 juta dari saham tersebut merupakan saham baru. Sementara, 250 juta saham sisanya adalah divestasi saham Artajasa yang dimiliki oleh PT Aplikanusa Lintasarta.
Lintasarta memiliki 55% saham Artajasa. Berdampingan YKKBI dengan kepemilikan 35% dan MVK dengan kepemilikan 10%. Lintasarta adalah perusahaan yang 72,36% sahamnya dikuasai oleh Indosat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News