Reporter: Sandy Baskoro |
JAKARTA. PT Arwana Citra Mulia Tbk (ARNA) segera membangun satu pabrik baru di Palembang, Sumatera Selatan. Emiten produsen keramik ini menaksir nilai total investasi pabrik itu mencapai Rp 200 miliar.
Nilai investasi itu sudah termasuk pembelian tanah, pengadaan mesin dan alat pendukung lainnya. Pabrik tersebut akan berdiri di atas lahan seluas 10 hektare (ha). ARNA telah mengakuisisi bakal lahan pabrik pada awal 2012. Dana investasi pabrik berasal dari dua sumber, kas internal dan pinjaman bank. Komposisinya adalah 35% kas dan 65% utang bank.
Chief Operating Officer ARNA, Edy Suyanto, menjelaskan perseroan akan membangun pabrik di Palembang mulai tahun ini. Pembangunan pabrik diperkirakan rampung dan beroperasi pada semester pertama tahun depan. "Kami perlu membangun pabrik karena permintaannya cukup tinggi," ungkap Edy di Jakarta, Jumat (20/4).
Di tahap awal, pabrik di Palembang akan berkapasitas produksi keramik sebanyak 8 juta meter persegi per tahun.
Selama ini, ARNA mengoperasikan tiga unit pabrik, masing-masing berlokasi di Tangerang (plant I), Serang (plant II) dan Gresik (plant III). Di tahun ini, ketiga pabrik itu memiliki total kapasitas produksi keramik sebanyak 41,37 juta m² per tahun. Jumlah ini meningkat 1,22% dari kapasitas produksi 2011 sebanyak 40,87 juta m² per tahun.
Dengan tambahan kapasitas pabrik di Palembang, maka pada tahun depan ARNA akan memiliki kapasitas produksi keramik berkisar 49,37 juta m² per tahun.
Manajemen ARNA juga terus melebarkan sayapnya ke pasar luar Jawa. Di tahun ini, Produsen keramik yang mengusung merek "Arwana" ini akan membuka satu hingga dua jaringan distribusi di Papua. Selama ini, ARNA sudah memiliki satu jaringan distribusi di Papua. "Kami akan terus memperbesar pasar ke luar Jawa," ungkap Chief Financial Officer ARNA, Rudy Sujanto.
Manajemen memproyeksikan porsi penjualan luar Jawa di tahun ini meningkat menjadi 30% terhadap total penjualan ARNA. Sejak tahun lalu, ARNA juga mulai memasarkan produk keramik bermerek "Uno", yang menyasar kelas menengah.
Rudy menargetkan penjualan ARNA selama 2012 naik 14% menjadi Rp 1,05 triliun. Adapun laba bersihnya ditaksir tumbuh 21% menjadi Rp 114,24 miliar. Di kuartal pertama 2012, ARNA mencetak pertumbuhan laba bersih 26% year on year menjadi Rp 30,42 miliar. Di periode yang sama, pendapatannya juga naik 9% menjadi Rp 254,87 miliar.
Pemegang saham ARNA merestui pembagian dividen 2011 senilai Rp 36,71 miliar atau Rp 20 per saham. Jumlah ini setara 38% laba bersih.
Harga saham ARNA kemarin menurun 1,61% menjadi Rp 610 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News