kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Arkadia Digital (DIGI) sudah gunakan 99,85% belanja modal


Senin, 18 Februari 2019 / 19:36 WIB
Arkadia Digital (DIGI) sudah gunakan 99,85% belanja modal


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Arkadia Digital Media Tbk (DIGI) meraup dana dari hasil penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO) sebesar Rp 30 miliar pada September tahun 2018 lalu. Dari dana IPO tersebut, Rp 26,60 miliar diantaranya sebagai belanja modal (capex). 

Dana belanja modal itu, sekitar 38% dipakai untuk infrastruktur dan hardware. Kemudian 60% untuk platform dan pengembangan software, serta 2% untuk modal kerja.

Direktur Utama DIGI William Martaputra mengatakan, hingga saat ini pihaknya telah menyerap capex dari hasil IPO sebesar Rp 26,56 miliar atau setara 99,85% dari alokasi dana yang disiapkan.

William merinci, untuk alokasi dana bagi peningkatan infrastruktur dan perangkat keras telah digunakan seluruhnya yang sebesar Rp 10,10 miliar atau setara 38%. Begitupun dengan alokasi dana bagi pengembangan platform dan perangkat lunak telah habis digunakan sebesar Rp 15,96 miliar atau sama dengan 60% dari anggaran yang ditetapkan. "Sementara untuk modal kerja yang sebesar Rp 532 juta atau sebesar 2% telah digunakan sebesar Rp 492,77 atau sebesar 1,85%," ujarnya kepada kontan.co.id, Jumat (15/2).

Ia menambahkan, di 2019, pihaknya tak menganggarkan capex yang signifikan karena kebutuhan capex DIGI sudah terpenuhi melalui IPO tahun 2018. Namun ia enggan membeberkan alokasi capex di tahun ini. "Capex untuk 2019 sifatnya hanya untuk peggantian beberapa perangkat kerja seperti laptop, office improvement yang sifatnya minor dan akan didanai sepenuhnya dari kas perseroan," lanjutnya.

Di tahun 2018 lalu, DIGI sudah menggunakan sebagian besar capex untuk memperkuat IT dan fokus membangun tujuh media baru seperti Matamata.com, Hitekno.com, Bolatimes.com, Dewiku.com, Mobimoto.com, Guideku.com dan Himedik.com. “Selain itu, kami juga melakukan perekrutan wartawan dan editor baru dan bangun kantor baru di Yogyakarta,” kata William.

Mengenai ekspansi di 2019, William menyebutkan, pihaknya bakal terus mengembangkan aliansi strategis dengan media lokal di Indonesia, dari Aceh sampai Papua. "Dari 34 media saat ini direncanakan tahun 2019 ini menjadi 70 media lokal," tandasnya.

Selain itu, lanjut dia, DIGI akan menjalin mitra strategis dengan oganisasi Google News Lab dan Open Data Indonesia untuk pengembangan konten-konten berbasis data dan konten berkualitas. "Lalu kami juga akan jalin kerjasama dengan organisasi Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo)," tambah dia.

Lalu untuk target traffic viewer di 2019, William juga belum mau memberikan penjabaran secara pasti. "Untuk angka traffic viewer 2019, tentunya dengan dukungan dari portal media online baru di bawah bendera Arkadia, kami mengharapkan jumlah trafik secara konsolidasi group dapat meningkat. Untuk persentase kenaikan kami belum bisa berkomentar saat ini karen menyangkut isi dapur," terangnya. Sebagai perbandingan pada tahun 2018, DIGI menargetkan kenaikan traffic viewer di kisaran 30% hingga 40% dari 2017.

Sementara untuk target kinerja di 2019, ia juga masih belum mau memaparkannya secara rinci. "Untuk target 2019, kami masih meraba trend perkembangan iklan di media digital seperti apa, namun kami harapkan bisa mendapat kenaikan dari pendapatan iklan yang mana adalah sumber pendapatan utama kami. Sedangkan untuk kinerja 2018, sedang dalam proses audit tahunan sehingga belum bisa berkomentar. Sebaiknya kita menunggu hasil audit yang fix nantinya," imbuhnya.

Sekadar info, pada triwulan ketiga 2018 DIGI membukukan kenaikan pendapatan 9,5% menjadi Rp 20,21 miliar dari Rp 18,46 miliar pada periode sama di 2017. Pendapatan ditopang segmen jasa penyediaan konten dan portal yang berkontribusi sebesar Rp 19,98 miliar atau naik 8,2%. Sementara segmen jasa design pada kuartal III 2018 menyumbang pendapatan sebesar Rp 232 juta.

Namun, beban usaha meningkat 43% menjadi Rp 9,53 miliar pada periode sembilan bulan pertama 2018 dari Rp 6,66 miliar pada periode yang sama di 2017. Meskipun demikian, perusahaan ini mampu membukukan untung sebesar Rp 107,80 juta di kuartal III 2018.  Di periode sama di tahun 2017, DIGI masih merugi Rp 737,60 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×