kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Arah rupiah hari ini masih mencerminkan respons pasar terhadap suku bunga


Jumat, 21 Desember 2018 / 06:46 WIB
Arah rupiah hari ini masih mencerminkan respons pasar terhadap suku bunga
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah


Reporter: Anna Suci Perwitasari, Danielisa Putriadita, Yusuf Imam Santoso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan BI-7 Day Repo Rate (BI-7DRR) membuat pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) cenderung terbatas. Di hadapan dollar AS, mata uang Garuda melemah 0,24% menjadi Rp 14.473. Setali tiga uang, rupiah pada kurs tengah BI pun terdepresiasi 0,83% ke level 14.499 per dollar AS.

Pada awal perdagangan, rupiah sempat tertekan dan berada di atas level Rp 14.500 per dollar AS. Hal tersebut merupakan dampak dari kenaikan suku bunga The Federal Reserve sebesar 25 basis poin menjadi 2,25%–2,5%.

Namun, setelah BI mengumumkan suku bunga acuan tetap di level 6%, rupiah berbalik arah dan akhirnya ditutup dengan pelemahan tipis.

Ekonomi Bank Central Asia (BCA) David Sumual pun mengatakan, keputusan BI sebenarnya sudah sesuai ekspektasi pasar. Karena itu, posisi rupiah kali ini lebih karena pelemahan teknikal.

Mengingat sepanjang pekan ini, nilai tukar rupiah sudah menguat secara signifikan. "Pergerakan rupiah kali ini sudah sesuai dengan mata uang emerging market lainnya," kata dia.

Analis Asia Trade Point Futures Andri Hardianto menambahkan, pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell yang menyebut kenaikan suku bunga acuan AS di tahun depan hanya dua kali turut mempersempit pelemahan mata uang Garuda. Ia pun melihat, kemarin pasar cenderung melakukan spekulasi.

Andri memproyeksikan rupiah di perdagangan Jumat (21/12) berpotensi berbalik menguat karena harga minyak mentah dunia anjlok. Selain itu, rencana China melakukan stimulus ekonomi dengan memangkas pajak akan direspon positif oleh pelaku pasar dan membawa angin segar bagi mata uang di kawasan Asia.

Ekonom Indef Eko Listiyanto menganggap logis keputusan BI yang menahan suku bunga acuan. Sebab, kenaikan suku bunga acuan sudah cukup. "Kita diuntungkan dengan situasi yang membaik dilihat dari indeks dollar yang sedang turun, kalah dengan euro yang menguat," kata Eko. Hal ini sedikit membantu rupiah agar tidak terdepresiasi terlalu dalam.

Eko melihat, pergerakan rupiah hari ini akan melanjutkan respons pasar terhadap keputusan BI. Dia memperkirakan, rupiah hari ini akan bergerak antaraRp 14.470-Rp 14.500 per dollar AS.

Andri memprediksi, rupiah hari ini bergerak dalam rentang Rp 14.420– Rp 14.480 per dollar AS. Sementara David menebak, mata uang Garuda ada di kisaran Rp 14.400–14.500 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×