Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (29/1) ditutup menguat 0,30%. Indeks bertengger pada 6.680,62 setelah sebelumnya dibuka pada level 6.672,99. Tercatat, net sell asing sebesar Rp 399,9 miliar pada semua pasar. Namun, selama sebulan belakangan asing masih mencatatkan net buy sebesar Rp 4,37 triliun pada semua pasar.
Liza Camelia Suryanata, Analis Henan Putihrai memprediksi, bahwa pelaku pasar masih menanti rilis laporan keuangan. Selain itu, indeks masih mendapat sentimen sektoral terutama sektor pertambangan. “Hari ini (Senin), tiga sektor best gainer adalah pertambangan, perkebunan, dan properti,” kata Liza kepada Kontan.co.id, Senin (29/1).
Indeks besok berpotensi disetir harga komoditas. Menurut Liza, pasar perlu memperhatikan harga-harga komoditas. Antara lain crude oil atau minyak mentah sekitar US$ 66,66 per barrel sudah masuk area resistance.
Liza memperkirakan, level ini mulai kesulitan melanjutkan kenaikan. “Jika harus memutuskan untuk pullback dulu, maka support terdekat ada di sekitar US$ 64,7,” katanya.
Sedangkan untuk harga nikel, ada pada resistance sekitar US$ 6,25 per pounds. Hari ini, level tersebut sudah tercapai, namun masih belum turun juga. “Masih uptrend,” imbuh Liza.
Selain komoditas, sektor properti juga menggerakkan indeks. Sentimen positifnya karena bank mulai menurunkan bunga KPR. Ini sejalan dengan trend suku bunga yang relatif turun. Di masa depan, bank tidak lagi didorong untuk mengandalkan profit pada NIM (net interest margin), melainkan mereka harus meningkatkan volume kredit.
Caranya dengan menurunkan bunga kredit supaya masyarakat tertarik ambil kredit, baik itu untuk kredit konsumsi (KPR, KPA, KKB), ataupun kredit korporasi.
Liza memperkirakan, IHSG besok cenderung turun dengan range pada 6.745-6634.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News