Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin (2/5) ditutup menguat 21 poin atau 0,16% ke Rp 13.159 per dollar Amerika Serikat (AS).
Rupiah pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga menguat ke level Rp 13.192 per dollar AS dibandingkan Jumat (29/4) yang dikisaran Rp 13.204 per dollar AS.
Analis Bank Mandiri Rully Wisnu mengatakan penguatan rupiah ditopang oleh rilis data inflasi yang sesuai dengan ekspektasi pasar. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadi deflasi sebesar 0,45% pada April 2016 atau paling besar sejak tahun 2000.
Dia memperkirakan pergerakan rupiah Selasa (3/5) akan menguat dengan rentang Rp 13.165-Rp 13.225 per dollar AS. "Terdapat peluang apresiasi rupiah karena mengantisipasi rilis data GDP (gross domestic product)," ujar Rully, Jakarta, Senin (2/5).
Kiswoyo Adi Joe, Managing Partner PT Investa Saran Mandiri mengatakan pergerakan rupiah cenderung stabil akibat menanti data GDP kuartal I tahun 2016. "Perkiraan rupiah Selasa akan berkisar Rp 13.100-Rp 13.200 per dollar AS," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News