Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Harga emas hari ini naik ke level tertinggi dalam hampir tujuh tahun terakhir karena investor mencari tempat berlindung yang aman, setelah peringatan penurunan pendapatan dari Apple Inc karena virus corona baru.
Mengacu Bloomberg pukul 23.12 WIB, harga emas hari ini di pasar spot melesat 1,34% menjadi US$ 1,602,37 per ons troi. Sementara harga emas berjangka Amerika Serikat (AS) naik 1,1% ke posisi US$ 1.604,00 per ons troi.
"Kami melihat beberapa kelemahan baru di pasar saham setelah pengumuman oleh Apple. Ini menunjukkan, epidemi virus corona bukan hanya peristiwa terisolasi yang berlangsung di China," kata Analis Saxo Bank Ole Hansen.
Baca Juga: Harga emas Antam stabil di Rp 779.000 dan harga buyback naik Rp 1.000
"Ini (wabah Covid-19) memiliki dampak global pada rantai pasokan dan pengiriman. Ini akan berdampak negatif terhadap ekspektasi pertumbuhan (ekonomi global)," ujar Hansen kepada Reuters.
Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap risiko dari kekacauan politik dan ekonomi.
Apple, produsen iPhone, Selasa (18/2), memperingatkan, penjualan mereka bakal menurun. Peringatan ini mengirim gelombang kejutan ke seluruh pasar dan menyeret turun ekuitas global dari rekor tertinggi baru-baru ini.
Baca Juga: Tren Emas Masih Bullish, Harganya Bakal Menanjak Lagi
Fasilitas manufaktur di China yang memproduksi iPhone dan barang elektronik lainnya sudah mulai beroperasi kembali. Tapi, Apple bilang, kenaikan produksi lebih lambat dari perkiraan sebelumnya.
China harus memperpanjang liburan Tahun Baru Imlek, menutup bisnis, serta memberlakukan isolasi dan membatasi transportasi di sejumlah kota, untuk membendung wabah Covid-19.
Investor tetap khawatir dengan penyebaran virus corona lebih lanjut, bahkan ketika jumlah kasus baru melambat, turun di bawah 2.000 pada Senin (17/2).
Baca Juga: Harga emas spot terus melaju ke US$ 1.586,90 per ons troi usai pengumuman Apple
Dolar AS yang naik ke level tertinggi lebih dari empat bulan terakhir terhadap rival utama juga mendorong minat aset safe-haven.
"Dolar dan emas berkorelasi negatif. Tetapi pada saat ini, meskipun dolar bergerak lebih tinggi, emas juga bergerak lebih tinggi. Dan itu berarti, permintaan untuk safe-haven melebihi dampak mata uang terhadap emas," kata Analis CMC Markets Margaret Yang Yan ke Reuters.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News