Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Sebagaimana yang telah diketahui sebelumnya, PT Puradelta Lestari berencana melepas saham sebanyak-banyaknya 10,84 miliar efek, atau setara 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
Nantinya, saham baru emiten pengembang properti ini bakal dieksekusi pada kisaran Rp205 - Rp255 per saham. Dengan kisaran harga itu, manajemen membidik duit segar senilai Rp 2,22 triliun hingga Rp 2,77 triliun lewat perhelatan initial public offering(IPO) ini.
Dengan harga itu, maka akan mencerminkan discounted to net asset value (NAV) sebesar 50%-60%. Namun, awal Agustus lalu, Wall Street Journal (WSJ) mengabarkan, proses IPO tersebut tertunda. WSJ melaporkan, kabar tersebut didapat dari sumber terpercaya yang mengurus langsung IPO.
Sayang, pihak Macquarie Capital Securities Indonesia enggan menjawab konfirmasi yang diminta KONTAN. Catatan saja, Macquirie Capital bekerjasama dengan Sinarmas Sekuritas untuk menjadi underwriter perhelatan IPO Puradelta Lestari.
Sementara itu, Kokaryadi Chandra selaku Presiden Direktur Sinarmas Sekuritas juga belum bisa memberikan informasi terkait IPO Puradelta. Dia mengaku, dirinya masih menunggu data dari Macquaire Capital.
"Kalau pun mundur, mungkin itu juga karena efek Lebaran. Kondisi pasar memang sedang kurang bagus, tetapi asing sudah tidak terlalu deras keluar," jelasnya, Selasa (13/9).
Sementara untuk masalah harga dan jumlah saham yang jadi dilepas, lanjut Kokaryadi, masih menunggu kabar dari Macquarie Capital. Pasalnya, Macquarie Capital bertugas untuk mengurusi pembeli asing. "Tapi, harusnya data finalnya sampai ke kami malam ini, mungkin sekitar jam 07.00 WIB," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News