Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Anugerah Kasih Investama (AKI) semakin gencar melakukan ekspansi bisnis terutama di sektor properti. Untuk mempermulus jalan ekpansi ke depan, perusahaan yang memiliki empat lini bisnis ini berencana masuk ke pasar modal.
Perusahaan ingin masuk ke pasar saham untuk bisa lebih menarik kepercayaan investor asing. CEO Anugerah Kasih Investama Victor Wirawan mengatakan, investor dari luar lebih senang berinvestasi ke perusahaan-perusahaan yang listing di pasar modal karena memiliki keterbukaan informasi yang mudah diakses.
"Agar kita bisa cepat tumbuh dengan dukungan investor termasuk asing maka harus jad perusahaan terbuka," jelas Victor pada KONTAN Jumat (4/8).
Untuk masuk ke pasar modal, AKI tidak akan melalui pintu depan. Perusahaan ini memilih melakukan backdoor listing dengan mengakuisisi kepemilikan mayoritas pada perusahaan yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Saat ini, AKI tengah melakukan melakukan proses negosiasi akusisi perusahaan terbuka. Victor bilang, ada tiga perusahaan yang sedang dijajaki perusahaan dimana dianatarnya ada yang bergerak di bidang consumer dan garmen.
AKI menargetkan salah satu negosiasi akuisisi tersebut rampung tahun ini sehingga perusahaan bisa tercatat di bursa saham. Victor mengatakan, pihaknya lebih memilih langkah tersebut dibandingkan lewat mekanismes Initial Public Offering/IPO karena lebih cepat. "Jadi ini adalah langkah kami mempercepat pertumbuhan ke depan. Rencananya bisnis yang akan dimasukkan ke perusahaan terbuka ini adalah sektor properti saja," jelasnya.
Seperti diketahui, Anugerah Kasih Investama Group merupakan grup holding yang didirikan oleh Victor pada tahun 2015 yang memiliki empat lini bisnis yakni properti, teknologi, consumer good, dan hospitality. Dari keempatnya, bisnis propertinya terus mengalami perkembangan.
Siapkan Proyek Baru
AKI saat ini sedang menyiapkan dua proyek baru lagi setelah sebelumnya mengembangkan tiga proyek properti yakni perumahan Bhuvana Regency di Tigaraksa Tangerang, Proyek villa bertajuk The Leaf Boutique Resort di Bogor, dan Tavisamira Resort di Bali.
Anugerah kasih Investama akan mengembangkan satu megaproyek dengan konsep International Adventure City and Resort di Sibolga, Sumatera Utara. Proyek ini akan dibangun di atas lahan seluas 100 hektare (ha) dengan nilai proyek ditaksir mencapai Rp 20 triliunan. Di dalam Intenational adventure City and Resort tersebut akan dibangun kawasan hunian, resort, theme park atau wahana permainanan, tempat wisata dan lain-lain.
Victor mengungkapkan, pihaknya berani masuk ke wilayah tersebut karena pemerintah saat ini memang gencar melakukan pengembangan infrastruktur dan kawasan wisata di luar pulau Jawa. AKI memanfaatkan peluang tersebut apalagi mengingat harga lahan di sana juga masuh cukup murah. "Saya mengikuti arah pemerintah saja. Dan saya masuk ketika memang harga lahan masih murah," ungkapnya.
Untuk mengembangkan proyek tersebut, nantinya AKI akan menggandeng investor. Menurut Hans Herwin, Direktur Marketing AKI Group, pengembangan kawasan tersebut kemungkinan baru akan dimula tahun depan lantaran saat ini pihaknya masih memproses perizinan.
Sementara proyek kedua akan di luncurkan pada September mendatang yakni villa bertajuk Imperial Izumi Resort di Trawas, Jawa Timur. Proyek ini akan dibangun sebanyak 111 unit di atas lahan seluas 2,5 ha. Villa ini akan menjual wisata gunung karena letaknya dekat dengan gunung. Rencananya, proyek ini akan dibangun dua tipe yakni dengan luas bangunan 100 m2 dan 150 m2 serta akan dilego dengan harga mulai Rp 1,5 miliar.
Proyek Imperial Resort ini akan menjadi proyek villa ketiga yang akan dikembangkan AKI Group setelah di Bali dan Puncak Bogor. Hans bilang, ke depan, pihaknya memang akan fokus menjadi pengembang villa. "Kami akan fokus menjadi pengembang spesialisasi resort karena potensi kami ada di segmen menengah atas dan kebetulan saat ini belum ada pengembang yang fokus di segmen ini," kata Hans.
AKI group melihat potensi pasar villa di Indonesia masih menarik karena masyarakat kelas menengah ke atas masih memilih untuk tinggal di villa saat berlibur bersama keluarganya dibanding dengan hotel. Menurut Hans, proyek resort akan berkembang asalkan konsep, lokasi dan cara pembayaran yang ditawarkan pengembangnya menarik.
Victor menambahkan, Di Buvana Village Regency Tangerang, pihaknya akan kembali meluncurkan perumahan tahap II sebanyak 500 unit pada September mendatang yang akan dibanderol dengan harga sekitar Rp 150 jutaan untuk tipe 22/72. Pada peluncuran tahap I di September 2016, perusahaan sudah berhasil menjual 600 unit rumah atau melebih target awal perusahaan yakni 500 unit.
Sedangkan Tavisamira Resort Bali akan dikembangkan sebanyak 38 unit di lahan seluas 1,4 ha. Proyek itu dirilis sejak awal tahun ini dan dilego dengan harga mulai Rp 3,6 miliar- Rp 7 miliar dan sudah terjual sebanyak 23 unit. Proyek ini hanya tersisa 15 unit dan ditargetkan habis di bulan ini.
Adapun The Leaf Boutique Bogor dikembangkan di atas lahan seluas 1,3 ha dengan total unit 36 villa. Tahap awal, proyek ini dirilis sebanyak 18 unit dengan harga sekitar Rp 1,9 miliar dan semuanya telah terjual. Sementara tahap II diluncurkan pertengahan Juli 2017 sebanyak 18 unit dengan harga Rp 2,5 miliar per unit. "Kami optimis ini laku tahun karena sudah ada 100 pemesan," kata Victor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News