kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Antisipasi pemilu, bursa Eropa tergelincir


Jumat, 04 Mei 2012 / 15:05 WIB
Antisipasi pemilu, bursa Eropa tergelincir
ILUSTRASI. Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kemenkeu RI Luky Alfirman (tengah) secara simbolis meluncurkan meluncurkan penjualan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI 016 di Jakarta, Rabu (2/10). KONTAN/Carolus Agus Waluyo/02/10/2019.


Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini

LONDON. Pasar saham Eropa tergelincir pada perdagangan akhir pekan ini (4/5). Bursa saham di benua biru tertekan, lantaran investor menunggu hasil pemilihan umum di Perancis, Yunani, Italia dan Jerman pada akhir pekan ini.

Belum lagi, pasar mengantisipasi data ketenagakerjaan dan tingkat pengangguran AS di bulan April yang bakal dirilis hari ini.

Stoxx Europe 600 Index terpapas 0,5% pada pukul 8.08 waktu London. Sementara, indeks Stoxx 50 jatuh 0,58%, lalu indeks FTSE 100 tergerus 0,36%, dan indeks DAX melemah 0,33%.

Jonathan Sudaria, trader di Capital Spreads menyebut, investor terfokus pada data penambahan lapangan kerja dan tingkat pengangguran AS. Namun, lanjutnya, terlepas dari bagaimana hasil data tenaga kerja, trader mungkin menghindari risiko menjelang akhir pekan. Sebab, pasar menunggu kabar terbaru dari pemilu Perancis dan Yunani.

"Dikhawatirkan terjadi ketidaklancaran dalam pemilu, yang bisa menjadi awal dari sebuah gerakan politik 'anti penghematan' yang bisa menyebar di seluruh Eropa," ujar Sudaria.

Akhir pekan ini, empat pemilu akan digelar di Eropa. Hajatan tersebut berpotensi membentuk kembali peta politik Eropa, dan menunjukkan bagaimana respon terhadap krisis keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×