Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Keinginan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menggaet mitra untuk bersama-sama menggarap proyek Smelter Grade Alumina (SGA) Mempawah, Kalimantan Barat, mesti tertunda terlebih dahulu. Hendra Santika, Direktur Pengembangan Antam menuturkan, emiten berkode sana ANTM itu sebenarnya sudah terlibat negosiasi intensif dengan sala satu perusahaan asal China.
Perusahaan itu tertarik untuk menjadi mitra strategis Antam dalam menggarap proyek pengolahan bijih bauksit menjadi SGA tersebut. "Namun, hingga Agustus kemarin, kami tidak menemui titik temu sehingga terpaksa negosiasinya dibatalkan," kata Hendra dalam paparan publij di Jakarta, Kamis (18/9).
Antam membutuhkan mitra strategis lantara investasi SGA Mempawah terbilang besar, yakni US$ 1,7 miliar-US$ 1,8 miliar. Proyek itu direncanakan memiliki kapasitas sebanyaj 1,6 juta ton SGA per tahun.
Di sisi lain, Antam tentu sulit untuk memenuhi kebutuhan investasi SGA Mempawah sendirian. Terlebih, performa keuangan Antam sedang terpuruk akibat kebijakan pemerintah melarang ekspor bijih nikel sejak 12 Januari 2014 lalu.
Terkait hal itu, Hendra bilang, Antam membuka pembicaraan dengan perusahaan lain yang tertarik menjadi mitra strategis di SGA Mempawah. "Ada beberapa perusahaan dalam dan luar negeri yang berminat. Targetnya, kami sudah dapat mitra strategis di akhir tahun ini," ungkap Hendra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News