Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Yudho Winarto
Perkembangan hilirisasi
Selain pembangunan pabrik ini, ANTAM juga telah merampungkan proyek perluasan pabrik Feronikel Pomalaa di Sulawesi Tengah. Dan itu ditandai dengan selesainya PLTU batu bara berkapasitas 2 × 30 MW. Dengan selesainya PLTU menunjukkan bahwa produksi feronikel tetap on track.
Setelah PLTU dioperasikan ini dapat menurunkan biaya energi feronikel ANTAM sekitar 15% sampai 20%. Sampai dengan kuartal III biaya tunai feronikel ANTAM sudah mencapai US$ 3,38 per pon.
Sementara Asisten Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN, Bagya Mulyanto menyampaikan pembangunan pabrik ini merupakan bagian dari road map kementerian BUMN. "Yaitu sinergi BUMN, hilirisasi, konektivitas dan kemandirian keuangan," katanya.
Pembangunan pabrik ini merupakan langkah awal untuk mengembangkan industri Sumber Daya Alam ini sampai hilir yaitu dengan target pembangunan industri dasar logam stainless steel.
"Kami harapkan proyek ini tepat waktu dan tepat kualitas. Ini dibiayai oleh negara makanya kita akan mengawasi setiap bulan," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News