kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Anjlok 7,83% Sepekan Lalu, IHSG Masih Rawan Koreksi Hari Ini, Senin (3/3)


Senin, 03 Maret 2025 / 03:35 WIB
Anjlok 7,83% Sepekan Lalu, IHSG Masih Rawan Koreksi Hari Ini, Senin (3/3)
ILUSTRASI. Suasana di Bursa Efek Indonesia (BEI). IHSG ditutup melorot 214,85 poin atau 3,31% ke 6.270,59 di akhir perdagangan Februari, Jumat (28/2). Dalam sepekan terakhir, IHSG melemah 7,83%. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/25/02/2025


Reporter: Rashif Usman | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melorot 214,85 poin atau 3,31% ke 6.270,59 di akhir perdagangan Februari, Jumat (28/2). Dalam sepekan terakhir, IHSG melemah 7,83%.

VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi mengatakan pelemahan IHSG didorong aksi jual asing yang mencapai Rp 10,2 triliun di seluruh perdagangan. 

Saham perbankan paling banyak dilepas asing dalam sepekan, seperti: PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 2,1 triliun, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp1,8 triliun dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp1,1 triliun.

Audi menyampaikan pelemahan IHSG dalam sepekan disebabkan oleh beberapa sentimen. Pertama, tekanan jual asing yang masih deras, khususnya paska diturunkan rating MSCI Indonesia menjadi underweight dan bobotnya. 

Baca Juga: IHSG Sentuh Level Terendah dalam 3 Tahun, Cek Saham Rekomendasi Analis di Maret 2025

Kedua, ketidakpastian ekonomi global. Hal ini seiring dengan kebijakan tarif Trump yang masih memberikan sentimen negatif dan potensi terdorongnya inflasi kembali 

"Ketiga, kinerja emiten yang cenderung melambat," kata Audi kepada Kontan

Keempat, depresiasi nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), tercatat per Jumat (28/2) nilai rupiah menyentuh level Rp 16.570 dan menggambarkan ketidakstabilian dalam negeri.

Sementara itu, analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, memperkirakan ada beberapa faktor memengaruhi pergerakan IHSG dalam sepekan belakangan.

Pertama, masih besarnya aliran dana keluar dari IHSG, di mana hingga Jumat (28/2) tercatat outflow mencapai Rp 8,01 triliun. 

Baca Juga: Dana Asing Kabur, IHSG Rawan Terkoreksi Lagi di Perdagangan Awal Maret 2025

Kedua, tekanan terhadap nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang masih berlanjut. Ketiga, meningkatnya kekhawatiran investor terkait kebijakan tarif impor AS terhadap Kanada, Meksiko, dan China. 

"Keempat, penurunan peringkat MSCI Indonesia serta sikap investor yang cenderung wait and see menjelang peluncuran Danantara,"  jelas Herditya kepada Kontan, Jumat (28/2).

Kelima, rilis kinerja BBRI di Januari 2025 yang cenderung melemah.

Untuk Senin (3/3), Herditya memproyeksikan IHSG masih rawan terkoreksi terbatas dengan support di 6.269 dan resistance 6.399. 

"Kami perkirakan, IHSG masih akan dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah yang diperkirakan masih tertekan dan outflow dari emiten big caps khususnya perbankan," tandas Herditya.

Selanjutnya: Prakiraan Cuaca Sumatra Utara Terbaru: Medan, Karo, Nias, Toba serta Wilayah Lain

Menarik Dibaca: Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2025 Kota Madiun dan Sekitarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×