kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.897.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.290   90,00   0,56%
  • IDX 7.863   -35,43   -0,45%
  • KOMPAS100 1.108   -2,58   -0,23%
  • LQ45 815   -5,83   -0,71%
  • ISSI 266   0,14   0,05%
  • IDX30 422   -2,47   -0,58%
  • IDXHIDIV20 487   -0,56   -0,11%
  • IDX80 123   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 129   2,56   2,02%
  • IDXQ30 136   -0,45   -0,33%

Anggaran MBG Naik jadi Rp 335 Triliun Tahun Depan, Begini Efeknya ke Emiten Unggas


Selasa, 19 Agustus 2025 / 20:08 WIB
Anggaran MBG Naik jadi Rp 335 Triliun Tahun Depan, Begini Efeknya ke Emiten Unggas
ILUSTRASI. Suasana peternakan ayam di Parigi, Tangerang Selatan, Jumat (26/1/2024). Peningkatan anggaran MBG berpotensi menjadi katalis positif bagi sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI), khususnya emiten yang bergerak di sektor unggas.(KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Rashif Usman | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah resmi menetapkan anggaran belanja APBN untuk program Makanan Bergizi Gratis (MBG) tahun 2026 sebesar Rp 335 triliun. 

Besaran anggaran tersebut melonjak 94,76% dibanding alokasi tahun 2025 yang senilai Rp 171 triliun. Padahal di tahun ini saja anggaran MBG telah bertambah Rp 100 triliun dari semula hanya Rp 71 triliun.

Nah, peningkatan anggaran berpotensi menjadi katalis positif bagi sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI), khususnya emiten yang bergerak di sektor unggas.

Baca Juga: BGN: Anggaran MBG Naik Jadi Rp 335 Triliun, Biaya Harian Rp 1,2 Triliun

Analis Panin Sekuritas Sarkia Adelia menilai program MBG berpotensi memberikan dampak positif bagi emiten unggas, terutama dari sisi permintaan daging ayam dan telur. 

Peningkatan permintaan ini dapat menciptakan perbaikan struktural pada industri unggas, khususnya dalam menjaga stabilitas harga ayam yang selama ini tertekan akibat kondisi oversupply

Sebelumnya Badan Pangan Nasional memperkirakan serapan daging ayam sekitar 70 ribu ton dan telur 127 ribu ton pada 2025 untuk pemenuhan kebutuhan MBG. Jika dibandingkan dengan surplus produksi ayam nasional tahun 2024 sebesar 120 ribu ton, serapan tersebut memang belum cukup untuk sepenuhnya mengatasi oversupply

Namun, apabila program ini berjalan konsisten dengan dukungan kenaikan alokasi APBN pada 2026, serapan berpotensi meningkat ditandai dengan peningkatan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tahun ini ditargetkan mencapai 8.000 SPPG.

"Kami melihat program MBG dapat menjadi katalis penting bagi stabilisasi harga ayam dan pada akhirnya meningkatkan profitabilitas emiten unggas dalam jangka menengah," kata Sarkia kepada Kontan, Selasa (19/8/2025).

Sarkia menjelaskan dari sisi menu makanan, emiten yang berpotensi mendapat dampak positif adalah perusahaan poultry related, khususnya yang memiliki pangsa pasar besar di industri perunggasan seperti PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN).

Di samping itu, Sarkia juga menerangkan dari perspektif valuasi, saham-saham unggas saat ini layak diperhatikan, terutama JPFA yang masih diperdagangkan dengan valuasi Price to Earnings Ratio (PE) lebih rendah dibandingkan CPIN.

Dus, Sarkia menyarankan untuk mencermati saham JPFA dengan target harga di posisi Rp 2.200 per saham.

Baca Juga: Anak Usaha Charoen Pokphand (CPIN) Beli Fasilitas Pembibitan Unggas, Simak Rinciannya

Dihubungi terpisah, Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI) Muhammad Wafi menilai program MBG akan memberikan dampak positif jika benar-benar terealisasi. Untuk saat ini, ia melihat investor kemungkinan masih menunggu perkembangan implementasinya terlebih dahulu hingga akhir tahun 2025.

"Saat ini serapannya lambat dan target tahun ini juga sudah beberapa kali direvisi," tambah Wafi kepada Kontan, Selasa (19/8/2025).

Sebagai informasi, program MBG merupakan bagian dari strategi Presiden Prabowo Subianto membangun ekonomi dari akar rumput melalui platform Astacita. Program ini terintegrasi dengan Koperasi Merah Putih, pemeriksaan kesehatan gratis, sekolah rakyat, hingga pemberdayaan nelayan.

Selanjutnya: Sektor Teknologi Melesat, Cermati Saham-Saham Rekomendasi Analis

Menarik Dibaca: Hujan Lebat Turun Merata, Ini Peringatan Dini Cuaca Besok (20/8) di Jabodetabek

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mengelola Tim Penjualan Multigenerasi (Boomers to Gen Z) Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×