Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Cuaca buruk selama semester satu lalu menghambat ekspansi PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Indikasinya, sampai paruh pertama 2010, realisasi belanja modal atau capital expenditur (capex) ITMG baru sekitar 15% dari yang dianggarkan, yaitu US$ 101 juta.
Direktur Keuangan ITMG Edward Manurung mengatakan, rendahnya realisasi capex disebabkan sulitnya situasi di lokasi tambang. "Sebagian besar capex untuk biaya infrastruktur di lokasi tambang," katanya, pekan lalu.
Namun Edward optimistis rencana kerja tahun ini tetap terwujud. Ia menuturkan, ITMG bisa memanfaatkan seluruh capex yang tersisa, senilai US$ 86 juta atau Rp 774 miliar, di semester II-2010.
Edward menjelaskan, dana capex ITMG akan digunakan untuk pengembangan Blok Timur Indominco US$ 7,5 juta, pembangunan infrastruktur Trubaindo US$ 20,4 juta dan pembelian alat berat untuk tambang di Kitadin Tandung Mayang senilai US$ 10,5 juta.
Untuk mengembangkan proyek Bharinto, ITMG mengalokasikan dana US$ 10,5 juta. ITMG menganggarkan dana US$ 5,3 juta untuk pembangkit listrik Bontang.
Sisa capex, sekitar US$ 37,3 juta dianggarkan untuk mengembangkan proyek tambang lain. Seperti, studi kelayakan tambang Indominco dan Tambang Trubaindo serta perbaikan infrastruktur di sejumlah situs pertambangan.
ITMG telah menyelesaikan proyek perluasan terminal batubara Bontang milik Indominco Mandiri. Imbas perluasan, kapasitas muatan naik dari 11 juta ton jadi 18.5 juta ton per tahun.
ITMG juga sudah melakukan uji reabilitas pembangkit listrik Bontang pada Juli lalu. Karena hasil pengujian memuaskan, pembangkit berkpasitas 14 MW itu, akan menjadi sumber energi bagi Terminal Batubara Bontang dan Tambang Indominco.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News