Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengajukan anggaran belanja modal sebesar Rp 211,8 miliar untuk tahun 2020. Belanja modal ini meningkat 52,70% dari anggaran tahun ini Rp 138,7 miliar.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi mengatakan, peningkatan belanja modal ini sejalan dengan strategi BEI untuk memastikan aktivitas pasar modal teratur, wajar, dan efisien.
Baca Juga: BEI berharap ada lima BUMN yang IPO tahun depan
"Jadi dari awal kami menekankan bahwa memang investasi ini untuk menyelenggarakan pasar yang wajar dan efisien, ini perlu adanya investasi," ujarnya, Kamis (24/10).
Dari Rp 211,8 miliar ini, BEI akan mengalokasikan sebanyak Rp 106,6 miliar atau 50,3% untuk menunjang aktivitas perdagangan dan pengawasan. Kemudian dana sebanyak 32,5% atau sekitar Rp 68,9 miliar akan digunakan untuk perkantoran, dan 17,2% atau setara Rp 36,4 miliar untuk menunjang bisnis.
Baca Juga: BEI menargetkan 76 pencatatan efek baru pada tahun depan
Inarno menjelaskan, dalam aktivitas perdagangan dan pengawasan BEI akan mengembangkan electronic trading platform yang membutuhkan investasi sekitar Rp 40 miliar, kemudian untuk replikasi Jakarta automated trading system (JATS) sebesar Rp 26 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News