kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Aneka Tambang (ANTM) kian fokus ke hilirisasi nikel


Senin, 10 September 2018 / 22:49 WIB
Aneka Tambang (ANTM) kian fokus ke hilirisasi nikel
ILUSTRASI. Arie Prabowo Ariotedjo, Dirut PT Aneka Tambang Tbk


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) fokus ekspansi ke hilirisasi nikel. Hal ini juga mengacu pada produksi feronikel pada semester I-2018 mencapai 12.811 ton nikel dalam feronikel (TNi).

Jumlah itu naik 37% dibandingkan capaian produksi semester I-2017 sebesar 9.327 TNi. Penjualan feronikel pun naik hingga 90% dari 6.634 Tni menjadi 12.579 TNi.

“Antam ke depan memang akan ekspansi di hilirisasi Nikel,” kata Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo kepada Kontan.co.id, Senin (10/9).

Selain mengembangkan pabrik Pomalaa, Arie menyebut, ANTM saat ini sedang membangun smelter di Halmahera timur berkapasitas 13.500 ton per tahun.

Di samping itu, di pulau gag dalam tahap due dill oleh tiga calon strategic partner Antam yang di mana nantinya akan dibangun smelter nikel dengan kapasitas 40.000 ton dan 500.000 ton stainless steel.

“Di Halmahera timur setelah fase pertama, akan dilanjutkan dengan fase kedua yang kapasitasnya sama yaitu 13.500 ton. Jadi nanti tahun 2022, ANTM punya kapasitas produksi nikel totalnya 27.000 ton,” tandasnya.

Bicara soal rencana pembangunan smelter di Halmahera timur, Arie mengungkapkan bahwa saat ini tengah dalam finalisasi perjanjian dengan investor untuk membangun smelter.

Pembangunan dilakukan dengan teknologi blast furnace dengan menggunakan lower grade nickel sebesar 1,7% yang awalnya dibangun 7.500 ton dan ultimately 30.000 ton secara total.

Sebelumnya volume bijih nikel, pada Semester I-2018 tercatat sebesar 3,76 juta wet metric ton (wmt). Jumlah itu naik 138% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni 1,58 juta wmt.

Sedangkan volume penjualan bijih nikel berada di angka 1,92 juta wmt, atau tumbuh 488% dibandingkan dengan semester I-2017 yang hanya sebesar 326 ribu wmt.

Komoditas bauksit juga memberikan kontribusi positif pada Semester I-2018 dengan capaian produksi 416 ribu wmt, naik 102%. Volume penjualan bauksit mencapai 256 ribu wmt, naik sebesar 100%, dimana pada Semester I-2017 berada di angka 128.232 wmt.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×