Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
Sementara itu, hilirisasi bauksit juga dilakukan dengan menggarap proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) dengan kapasitas pengolahan sebesar satu juta ton SGA per tahun.
Bahkan, Antam tidak menutup kemungkinan untuk membangun smelter kobalt. Aprilandi menuturkan, Antam telah melakukan evaluasi dan mendiskusikan wacana ini salah satunya dengan MIND ID selaku induk (holding) usaha pertambangan.
Baca Juga: Jokowi Tegaskan Larangan Ekspor Bauksit, ESDM: Belum ada Rencana Percepatan premium
Di sisi lain, Aprilandi mengatakan masih akan tetap menggodok dan mengevaluasi kerjasama yang telah dijalin, salah satunya adalah dengan Shandong Xinhai, perusahaan produsen feronikel besar di China.
“Kami dalam proses evaluasi. Jelas setelah ini ada konsolidasi internal kembali dengan tiga direktur yang baru, yang bukan orang baru bagi Antam,” lanjutnya. Nantinya, ANTM akan mengkaji segala bentuk kerjasama yang akan dilakukan dengan mempertimbangkan kemaslahatan bagi bangsa dan Negara.
Terakhir, Aprilandi mengestimasikan ekspor bijih nikel ANTM hingga akhir 2019 sekitar 5 juta ton. Jumlah ini sesuai dengan rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP).
Baca Juga: IHSG terkoreksi setelah naik empat hari perdagangan berturut-turut
Selain hilirisasi, ketiga nahkoda baru ANTM juga diberi mandat oleh MIND ID untuk penguasaan dan pengelolaan cadangan serta dapat membawa ANTM menjadi perusahaan kelas dunia (world class company).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News