Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto
Sebab, peningkatan permintaan gas, baik di sektor industri maupun kesehatan masih mungkin terjadi dengan melihat kondisi di paruh pertama tahun ini.
Baca Juga: Aneka Gas Industri (AGII) akan tebar dividen Rp 3,15 per saham, simak jadwalnya
"Kami terus secara proaktif mengevaluasi kondisi lapangan, untuk mempertimbangkan cara terbaik untuk menangani kebutuhan gas medis ini," kata Rachmat.
Rachmat memaparkan, secara historis, tidak ada satu pun dari sektor pelanggan AGII yang berkontribusi lebih dari 30% dari total pendapatan. Namun, begitu per kuartal pertama 2021, pendapatan dari sektor kesehatan tercatat berkontribusi lebih dari 30%.
"Kami melihat pendapatan dari sektor kesehatan, yang terdiri atas pendapatan gas medis beserta jasa dan peralatan pendukungnya, telah berkontribusi lebih dari 30%," paparnya.
Dia pun memproyeksikan tren ini akan terus berlanjut, terutama selama gelombang Covid-19 di pertengahan tahun 2021, di mana sektor industri pun turut menyumbangkan kapasitas penggunaan oksigen mereka untuk sektor kesehatan.
"Namun di sisi lain, kami juga terus berdoa dan berharap agar kasus Covid-19 dapat terus berkurang. Dari sisi AGII, kami akan mempersiapkan diri agar dapat melayani seluruh sektor pelanggan kami, sesuai dengan kebutuhan gas industri maupun gas medis masing-masing," jelas Rachmat.
Baca Juga: Permintaan gas medis diperkirakan dapat menopang kinerja Aneka Gas (AGII)
Agenda ekspansi tahun ini, AGII telah meresmikan beberapa cabang atau stasiun pengisian pertama di Kupang, Nusa Tenggara Timur, dan juga pembukaan cabang baru di Padang, Sumatera Barat.
Selain itu, AGII juga baru saja menambah liquefaction unit di Jawa Timur. Sehingga bisa menambah kapasitas oksigen cair untuk wilayah Jawa Timur dan Bali. "Rencana akan jalan bulan Agustus ini," tutup Rachmat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
