Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan market aset kripto pada Kamis (21/7) pukul 10.00 WIB berada pada zona hijau dalam sepekan terakhir. Melansir situs CoinMarketCap, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar atau big cap kompak bergerak bullish ke zona hijau dalam 7 hari terakhir
Tercatat, nilai Bitcoin (BTC) naik 13,25% ke US$ 22.901,50 per keping dalam periode tersebut. Sementara, nasib Ethereum (ETH) juga sama baik, meroket 35,22% ke US$ 1.502,48 di waktu yang sama. XRP, Cardano (ADA), Solana (SOL) dan Dogecoin (DOGE) juga mengalami kenaikan masing-masing 10,95%, 11,63%, 15,97% dan 11,11%.
Trader Tokocrypto Afid Sugiono menyebutkan, investor kembali menyerbu market kripto lantaran kinerja dolar AS yang sedang melemah sehingga membangkitkan gairah aksi beli di instrumen aset berisiko. Kinerja baik juga tercermin dari gerakan pasar saham AS.
Baca Juga: Harga Bitcoin Pulih Setelah Jatuh di Tengah Berita Tesla Menjual 75% Kepemilikannya
"Kemudian, mereka tak ingin kelewat fase bullish terhadap BTC yang akhirnya melakukan rentetan aksi beli. Namun, di sisi lain ada investor yang akhirnya tergoda untuk segera merealisasikan profit taking, sehingga gerakan market saat ini agak datar," kata Afid dalam keterangan tertulis, Kamis (21/7).
Lebih lanjut, Afid menerangkan investor juga tak mau terlampau optimistis masuk ke market kripto karena lebih memilih untuk menanti hasil rapat bank sentral AS, The Fed, yang sedianya akan berlangsung pada 27 hingga 28 Juli mendatang. Kendati demikian sejauh ini, tampaknya The Fed bakal konsisten dengan komitmennya yang bakal mengerek suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin pada bulan ini.
Baca Juga: Kenaikan Harga Bitcoin Belum Terbendung, Berhasil Tembus US$ 24.000
Sentimen Positif Penyebab Market Bullish
Secara umum Afid menjelaskan, reli kencang aset kripto tengah pekan ini disebabkan oleh beberapa faktor penting. Pertama, sepinya sentimen makroekonomi dan ketegangan geopolitik, membuat investor memanfaatkan untuk melakukan aksi beli.
Investor merasa bahwa kinerja keuangan beberapa emiten keuangan di pasar saham AS yang di atas ekspektasi menjadi indikasi bahwa ekonomi AS sebenarnya terbilang solid. Terlebih nilai dolar AS juga melemah sehingga membangkitkan gairah market.
Hal kedua, dari faktor ekosistem kripto. Investor menyambut positif pengumuman mengenai tanggal upgrade jaringan ETH, The Merge yang dijadwalkan selesai pada 19 September 2022. Alhasil market ETH dan Ethereum Classic (ETC) mengalami short squeeze selama beberapa hari belakangan.
"Selain itu, ada juga kabar baik mengenai jaringan Polygon, misalnya niatan Walt Disney yang mendukung pengembangan Web 3 Polygon dan rencana peluncuran pembaruan jaringan yang digadang bernama Hermez," imbuh Afid.
Baca Juga: Wow! Harga 2 Mata Uang Kripto Ini Melesat Hingga 70%, Kalahkan Bitcoin
Faktor ketiga secara teknikal, harga BTC yang menembus di atas level psikologis US$ 22.000 membuat pelaku pasar tergerak melakukan aksi akumulasi. Alhasil, kini nilai kapitalisasi pasar kripto sukses kembali tembus di atas US$ 1 triliun.
Selain itu dari indikasi dari Fear and Greed Index, volume perdagangan Bitcoin tampaknya berjalan normal setelah lonjakan besar-besaran dicatat pada bulan Juni lalu. Saat ini, sentimen cukup membaik walaupun masih dalam status extreme fear di dalam pasar kripto.
Afid menyebut, secara teknikal BTC saat ini memiliki titik support terdekat di level US$ 22.000 dengan target kenaikan terdekat ke US$ 23.600 hingga US$ 24.500.
"Bitcoin berjuang untuk level US$ 24.000 karena penembusannya dapat menyebabkan kenaikan lebih lanjut. Namun, dalam kasus tekanan bearish dan pengembalian di bawah US$ 22.000 bisa menekan harga lebih dalam," tutup Afid.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News