Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah industri properti yang belum pulih, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mampu mempertahankan pencapaian marketing sales. BSDE mengandalkan penjualan tanah untuk menggenjot pra penjualan.
Namun, investor perlu waspada jika penjualan ini terus berlanjut. "Kalau cuma menjual lahan ini nggak sustain," ujar Yehuda Anthony, Analis Philip Sekuritas, Selasa (17/10).
Menurut dia, kalau tahun depan BSDE hanya mengandalkan penjualan tanah, ini memberi kesan proyek perusahaan tak berkelanjutan. BSDE tetap harus mengandalkan pendapatan perusahaan dari segmen residensial.
Yehuda memperkirakan, pada kuartal IV ini penjualan tanah masih akan menopang pendapatan pra penjualan BSDE. Ia optimistis tahun ini BSDE bisa membukukan marketing sales sesuai target yaitu pada angka Rp 7,2 triliun. "Kalau tidak salah sebentar lagi mereka akan merilis proyek residensial dengan harga Rp 1,2 miliar – Rp 3 miliar," imbuh dia.
Walaupun penjualan residensial BSDE tahun ini tak sebaik tahun lalu, promo price lock BSDE bisa sedikit membantu mengejar kontribusi segmen residensial di kuartal empat 2017. Hingga akhir kuartal tiga lalu, penjualan segmen residensial masih berada di bawah tekanan.
Dalam program promosi tersebut, Bumi Serpong Damai menggandeng delapan bank. Nantinya BSDE akan memperbolehkan 15% uang muka dilunasi selama 24 kali cicilan sampai akhir 2019.
Asal tahu saja, sampai akhir kuartal III 2017 BSDE tercatat membukukan pendapatan pra penjualan sekitar Rp 4,8 triliun. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, pencapaian kali ini sudah tumbuh 17,1% dan telah memenuhi 66,67% dari target yang diincar Rp 7,2 triliun. Penjualan lahan mencapai Rp 1,71 triliun atau sekitar 35% penjualan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News