Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan penerbangan pelat merah, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berencana menerbitkan obligasi global senilai total US$ 750 juta. Transaksi ini dilakukan untuk menata ulang profil alias reprofiling utang perusahaan sehingga porsi utang jangka panjang tidak lebih kecil dibandingkan dengan porsi utang jangka pendek.
Pokok bligasi akan dibayarkan seluruhnya dan sekaligus pada tanggal jatuh tempo obligasi, paling lambat pada 2023 atau periode lain yang disetujui oleh para pihak.
Muuhammad Nafan Aji, analis Binaartha Parama Sekuritas menilai, aksi korporasi ini harus dilakukan karena kewajiban jangka pendek harus dilunasi secepatnya. Menurutnya, aksi korporasi perusahaan tersebut wajar dan mutlak dilakukan.
Terkait dengan emisi obligasi yang melebihi 50% ekuitas perusahaan, menurut Nafan, hal tersebut harus dicermati. "Memang perlu dicermati karena akan berpengaruh pada tingkat liabilitas," kata Nafan, Selasa (13/3)
Menurut Nafan, secara teknikal, investor masih bisa melakukan buy on weakness terhadap saham GIAA dengan target harga berturut-turut di angka Rp 326, Rp 334, Rp 344, Rp 368, dan Rp 390.
Hari ini, saham GIAA ditutup melemah 1,32% ke level Rp 300 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News