Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aliran dana asing terpantau masih terus keluar dari pasar modal Indonesia. Pada sepekan terakhir, investor asing membukukan aksi jual bersih sebesar Rp 1,59 triliun di seluruh pasar.
Direktur Riset Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, sejauh ini prospek capital inflow atau arus modal masuk di Indonesia dan wilayah Asia masih terbuka lebar. Akan tetapi, selama pandemi virus corona atau Covid-19 masih belum bisa dikendalikan menjadi pertimbangan bagi investor asing.
Baca Juga: Sejumlah ekonom menilai wacana pembubaran OJK belum tepat, ini argumennya
Nico berpendapat, paket stimulus untuk mendorong perekonomian di tengah pandemi masih belum berdampak signifikan. "Pertanyaannya adalah, sejauh mana stimulus dapat mengimbangi virus corona, apabila Covid-19 tidak bisa dikendalikan?" ungkapnya ketika dihubungi Kontan, Minggu (5/7).
Pasalnya, hal tersebut dinilai dapat memberikan gambaran sejauh mana investor asing berminat untuk melakukan capital inflow di Asia dan Indonesia. Selain itu, investor asing juga mempertimbangkan prospek perekonomian baik dalam jangka pendek dan panjang.
Akan tetapi, saat ini investor asing cenderung fokus untuk melihat stabilitas terlebih dahulu dalam jangka waktu pendek. Sebab, selama ini penyebaran virus corona juga masih mengalami peningkatan jumlah kasus, yang juga menjadi perhitungan bagi investor asing.
Baca Juga: Kekhawatiran pasar kembali menguat, lelang SBSN diproyeksi mengalami penurunan
Adapun hal yang harus diperhatikan berikutnya adalah peringatan WHO terhadap beberapa negara yang mencatat penyebaran Covid-19 kian masif untuk kembali melakukan penutupan. Yang mana ini akan mempengaruhi pemulihan perekonomian ke depannya.
Yang jelas, masuk atau keluarnya dana asing ini tak lepas dari situasi dan kondisi global maupun dalam negeri. Peningkatan jumlah kasus di Indonesia juga membuat investor asing menimbang kembali untuk masuk dalam pasar Indonesia.