Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli
Hingga Minggu (5/7), ada tambahan 1.607 kasus baru yang terinfeksi corona di Indonesia, sehingga total menjadi 63.749 kasus positif.
Ia menambahkan, adanya kenaikan yield obligasi juga sejalan dengan meningkatnya risiko prospek ekonomi dalam negeri. "Yield obligasi yang mengalami kenaikan itu wajar, karena resiko ekonomi di Indonesia juga naik akibat tumbuhnya jumlah kasus virus corona," tambahnya.
Baca Juga: Setelah 18 tahun merdeka dari Indonesia, begini kondisi ekonomi Timor Leste
Analis Senior CSA Research Institute, Reza Priyambada juga menyampaikan hal senada. Pelaku pasar asing mencetak net sell seiring outlook kinerja perusahaan dalam negeri yang diprediksi akan turun akibat pandemi Covid-19.
"Ke depan, tentunya akan tergantung dari kondisi yang ada. Apabila apa yang dikhawatirkan mereka tidak terlalu negatif secara riilnya, maka mereka akan kembali masuk," kata Reza.
Sementara itu, ia menambahkan indikator pasar modal Indonesia masih terbilang menarik karena secara valuasi masih rendah serta memiliki proyeksi yang akan terus berkembang untuk ke depannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News