Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah meresmikan besaran kupon Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI017 sebesar 6,4%. Surat utang ritel ini akan mulai ditawarkan pada 15 Juni hingga 9 Juli mendatang.
Pemerintah sendiri belakangan tengah gencar menerbitkan surat berharga negara (SBN) sebagai salah satu upaya menggalang dana untuk menutup defisit anggaran tahun ini.
Baca Juga: Pemerintah tetapkan kupon ORI017 sebesar 6,40%, simak kata analis
Teranyar, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), juga tengah menyiapkan instrumen pembiayaan baru yaitu obligasi diaspora atau diaspora bond pada November 2020 mendatang.
Berdasarkan catatan Kontan.co.id, pada 4 Juni kemarin, Direktur Surat Utang Negara (SUN) DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan mengatakan, diaspora bond akan diterbitkan dalam denominasi rupiah, memiliki tenor tiga tahun, bentuknya fixed rate, non tradable, tanpa early redemption, dan transaksinya dilakukan melalui sistem e-SBN.
“Struktur tersebut sebenarnya masih bisa berubah. Karena kami saat ini sedang melakukan survey kepada para diaspora terkait struktur diaspora bond yg mereka inginkan,” ujar Deni kepada Kontan.co.id, Jumat (12/6).
Baca Juga: Kupon ORI017 ditetapkan sebesar 6,40%, analis: Pemerintah cukup fair
Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana menilai prospek diaspora bond sebenarnya cukup menarik. Namun, ia menyebut sebaiknya pemerintah memberikan sedikit pemanis terhadap diaspora bond. Lebih lanjut, Fikri bilang sebaiknya kuponnya bisa di atas kupon ORI017.
“Kupon ORI017 ini kan tidak jauh beda dengan SUN 3 tahun yang berada di sekitar 6.36% saat ini. Mungkin kupon diaspora bond bisa di antara rentang 6,75% - 7% agar lebih menarik minat investor,” jelas Fikri ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (11/9).
Hal ini dikarenakan Fikri juga menilai salah satu yang bisa membuat diaspora bond kurang menarik adalah jika syarat untradable benar diterapkan.
Baca Juga: ORI 017 memberi kupon 6,4% per tahun, ini cara berinvestasinya
Dengan syarat tersebut, artinya likuiditas individu investor yang membeli relatif harus lebih longgar karena investor harus hold to maturity.
Namun, jadwal penerbitan diaspora bond pada November sebenarnya juga masih tentatif. Deni bilang penerbitan baru akan dilakukan jika semua pihak baik dari Kementerian Luar Negeri, Otoritas Jasa Keuangan, dan piloting mitra distribusi sudah siap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News