kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Analis sarankan lirik saham konstruksi & properti


Minggu, 10 September 2017 / 13:54 WIB
Analis sarankan lirik saham konstruksi & properti


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Penurunan BI 7-Days Repo Rate oleh Bank Indonesia Agustus lalu, nyatanya juga diiringi penurunan harga saham emiten perbankan. Meski saham bank masih prospektif di 2018 nanti, analis menyarankan investor jangka panjang untuk melirik saham konstruksi dan properti.

Menengok sebulan ke belakang, harga saham beberapa emiten bank mulai turun. Contohnya, saham Bank Central Asia Tbk. (BBCA) turun 0,66%, Bank Danamon Tbk. (BDMN) turun 3,20%, Bank Bank Bukopin Tbk. (BBKP) juga turun 1,64% .

Analis OSO Sekuritas Riska Afriani menilai, penurunan harga saham bank dipengaruhi sentimen turunnya pengembalian dana pihak ketiga (DPK). Meski demikian, secara umum Riska melihat bahwa saham perbankan masih prospektif.

Apalagi di 2018 mendatang target pertumbuhan ekonomi pemerintah lebih tinggi. Hanya saja perlu awas bahwa pemerintah sempat merevisi target pertumbuhan ekonomi tahun ini. Sehingga masih mungkin berimplikasi pada pertumbuhan ekonomi tahun depan.

Karena itu, untuk saat ini Riska lebih menyarankan investor dengan modal besar dan rencana investasi jangka panjang untuk melirik saham konstruksi dan properti terlebih dahulu. Pasalnya harga saham di sektor tersebut masih tergolong murah.

Beberapa saham konstruksi yang ada di catatan Riska adalah PTPP dengan potensi kenaikan harga 67%, WIKA dengan potensi kenaikan harga 53%, serta ADHI dengan potensi kenaikan harga 35%.

Untuk investor ritel, Riska memperkirakan bisa masuk di saham sektor tambang, yang mana kenaikan sahamnya terbilang musiman. “Di ritel bisa ke second liner atau third liner yg belum lebih banyak kenaikannya,” tambah Riska, Jumat (8/9) lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×