Reporter: Riska Rahman | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Gencarnya ekspansi yang dilakukan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) membuat saham ini semakin menarik untuk jangka panjang. Meski begitu, anak usaha PT Barito Pacific Tbk (BRPT) ini tampaknya bisa mengikuti jejak induk usahanya untuk memecah nilai saham agar pergerakannya semakin menarik.
Analis OSO Sekuritas Riska Afriani bilang, rencana ekspansi yang dilakukan TPIA bisa berdampak bagus ke perusahaan. Pasalnya, ekspansi tersebut bisa membuat kinerja penjualan dan laba perusahaan semakin meningkat.
"Ekspansi yang dilakukan perusahaan bisa berdampak cukup signifikan karena kenaikan kapasitasnya bisa naik lebih dari dua kali lipat berkat kebutuhan dalam negeri yang tinggi. Namun, dampak ini baru terlihat di tahun 2019-2020 mendatang," ujar Riska kepada KONTAN, Selasa (26/9).
Hal ini disebabkan pabrik polyethylene yang sedang dibangun perusahaan diperkirakan selesai pada 2020 mendatang. Selain itu, proyek perluasan pabrik butadiene dan polypropelene pun ditargetkan selesai pada kuartal II-2017 mendatang.
Perusahaan berencana menambah pabrik polyethylene dengan kapasitas 400 ribu ton per tahun. Penambahan ini membuat kapasitas produksi perusahaan meningkat menjadi 776 ribu ton per tahun.
Meski saham ini cukup menarik, Riska melihat saham ini sulit dijangkau oleh para investor ritel. Harganya yang menyentuh kisaran level Rp 20.000 membuat saham ini terlalu mahal bagi para investor-investor kecil.
"Akan lebih menarik jika TPIA ikut melakukan pemecahan nilai saham (stock split) seperti induk usahanya, BRPT supaya bisa dijangkau oleh investor ritel," kata Riska.
Ia pun merekomendasikan buy untuk saham TPIA dengan target harga Rp 25.250. Harga saham TPIA ditutup pada level Rp 23.850 atau turun 0,1% pada penutupan perdagangan Selasa (26/9).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News