kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Analis rekomendasikan beli Bitcoin saat harga di bawah US$ 35.000


Jumat, 15 Januari 2021 / 18:26 WIB
Analis rekomendasikan beli Bitcoin saat harga di bawah US$ 35.000
ILUSTRASI. Harga Bitcoin diprediksi akan terus menguat sepanjang tahun ini


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

CEO Indodax Oscar Darmawan menambahkan, tren kenaikan Bitcoin punya kaitan erat dengan harga alternative coin (altcoin). Hal ini dikarenakan terdapat beberapa altcoin yang memang merupakan turunan Bitcoin dan fork dari Bitcoin. Ia bilang, kenaikan bisa berbeda-beda dan tidak sama persis layaknya Bitcoin.

Oscar contohkan, Ethereum, yang secara tahunan sudah mengalami kenaikan 10 kali lipat dalam setahun terakhir. Tahun lalu, Ethereum masih berada di level Rp 1,7 juta, namun pada tahun ini sudah sempat menyentuh level Rp 17 juta.

“Salah satu faktor kenaikan harga yang paling berpengaruh terhadap Altcoin adalah supply dan demand. Masing-masing Altcoin memiliki fungsi sebagai alat pembayaran di luar negeri dan fungsi utilitas tersebut berbeda-beda. Semakin baik utilitasnya, maka semakin meningkat pula permintaannya,” kata dia.

Oscar menjelaskan, permintaan juga bisa naik ketika investor menganggap bahwa harga Bitcoin sudah terlalu tinggi. Pada akhirnya mereka akan shifting ke aset kripto lain, salah satunya adalah Altcoin. 

Faktor lain yang punya pengaruh terhadap prospek mata uang kripto adalah inovasi dan cara masing-masing mata uang kripto dalam menguasai pasar aset kripto di seluruh dunia.

Baca Juga: Harga Bitcoin dinilai terlalu mahal, Altcoin bisa jadi pilihan alternatif investasi

Ia mengambil contoh Ethereum yang saat ini sedang berinovasi jadi Ethereum 2.0 dan nantinya akan menyediakan jaringan untuk melahirkan aset kripto lain. Sejauh ini, Ethereum sedang berbenah mengatasi kendala seperti mahalnya biaya transfer atau gas fee dan kendala bug.

“Inovasi seperti ini tentunya menarik orang-orang untuk memiliki Ethereum. Saya kira ini juga merupakan momentum dan kemungkinan besar meningkatkan harga Ethereum nanti ke depan,” imbuh dia.

Bagi investor yang tertarik melirik Bitcoin sebagai portofolio investasi alternatif, Sutopo merekomendasikan untuk melakukan aksi jual ketika harga sudah di atas US$ 40.000 per BTC. 

Lalu, bagi yang ingin membeli, bisa dilakukan ketika harga terkoreksi di bawah US$ 35.000 per BTC.

Sutopo memproyeksikan harga Bitcoin pada tahun ini akan bergerak pada kisaran US$ 30.000 - US$ 50.000 per BTC. Sementara pada akhir tahun nanti, harganya akan menuju US$ 40.000 - US$ 45.000 per BTC.

Selanjutnya: Kementerian ESDM targetkan tambahan 4 smelter di tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×