kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Analis: PTBA akan masuk, AKRA dan PWON keluar dari komposisi MSCI


Minggu, 12 Agustus 2018 / 16:40 WIB
Analis: PTBA akan masuk, AKRA dan PWON keluar dari komposisi MSCI
ILUSTRASI. Morgan Stanley


Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada tanggal 13 Agustus nanti, Morgan Stanley Capital International (MSCI) akan kembali me-review isi indeksnya. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akan masuk indeks, sementara PT AKR Corporindo (AKRA) dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) keluar dari indeks.

William Hartanto Analis Panin Sekuritas mengatakan jika PTBA akan masuk MSCI, berarti dianggap bagian dari saham-saham yang layak diinvestasikan. 

Dampak review tersebut, pastinya akan ditanggapi positif oleh pasar, dan saat ini PTBA sudah memasuki uptrend. Jadi masuk akal jika hal ini menguatkan PTBA lebih jauh lagi kata Hartanto, Jumat (10/8)

Sementara, analis Semesta Indovest Aditya Perdana mengatakan akan terjadi money inflow dan perubahan pembelian yang cukup masif khususnya untuk saham PTBA, dan akan ada koreksi di saham AKRA dan PWON.

Dari sisi harga justru menarik, karena harga PTBA sudah cukup tinggi. Maka jika berita MSCI keluar bisa sell on news. Sedangkan, karena harga PWON dan AKRA relatif sudah turun maka penurunan akan relatif minim kata Aditya

Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya menyebut jika MSCI me-review isi indeksnya, saham PTBA, AKRA dan PWON masih cukup oke. 

"Sahamnya di hold, AKRA masih bagus karena emiten penyalur bahan bakar dan PWON juga karena memiliki recuring income yang cukup kuat," kata William

Menurut Hartanto, Investor bisa masuk untuk sekarang, secara teknikal target PTBA ada di 5000, jika respons pelaku pasar cukup kuat, ada potensi penguatan lanjutan menuju 5.500.

Fundamental PTBA bagus, masih murah, namun jika urusannya sudah masuk indeks biasanya yag diperhatikan pelaku pasar bukan lagi fundamentalnya melainkan flow investor asing. "Prospek bisnis batubara bagus sehingga saham boleh dibeli di harga saat ini," kata Hartanto

Menurut Aditya sebaiknya buy on weakness untuk PTBA dan wait and see untuk AKRA dan PWON dengan support koreksi yang ada kedepannya.

Untuk AKRA dengan akan adanya joint venture dengan BP, maka akan cukup positif untuk kedepan-nya, minimal ada perbaikan kinerja di kuartal III dan IV nanti, dengan rencana akan menambah sekitar 12 SPBU, PTBA masih akan tetap positif didukung oleh kenaikan harga coal dan kebijakan DMO.

Untuk PWON diversifikasi bisnis cukup menolong kinerja PWON, menarik dilihat sejauh mana efek penurunan DP oleh BI dan kenaikan suku bunga kredit akan mempengaruhi bisnis properti di Indonesia di semester-II nanti. "Tidak berbeda jauh dengan semester I saya lihat, khusus AKRA dan PWON," katanya.

Untuk PTBA jika harga batu bara masih positif maka kinerjanya juga relatif akan stabil. PTBA untuk jangka pendek bisa mendekati level 5,000. PWON 600 dan AKRA 4,550.

Seperti diketahui, indeks saham MSCI merupakan indeks pasar global pertama yang dibuat pada 1968. Indeks ini memiliki lebih dari 100.000 indeks. Indeks ini menjadi acuan bagi investor dan manajer investasi global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×