kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis prediksi lelang Sukuk pekan depan kembali laris manis


Jumat, 07 Februari 2020 / 17:47 WIB
Analis prediksi lelang Sukuk pekan depan kembali laris manis
ILUSTRASI. Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara akan kembali berlangsung pekan depan


Reporter: Muhammad Kusuma | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan kembali menggelar lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk pada Selasa (11/2). Pemerintah pun memasang target indikatif serupa SBSN sebelumnya yakni sebesar Rp 7 triliun.

Analis Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto pun optimistis, penawaran yang masuk untuk lelang Sukuk kali ini bakal kembali melampaui target indikatif pemerintah. Melihat dari sejarahnya, baik lelang Sukuk maupun Surat Berharga Negara (SBN), berhasil mencatatkan jumlah penawaran lebih tinggi daripada target indikatif pemerintah.

Pada lelang Sukuk sebelumnya (28/1), jumlah penawaran mencapai Rp 46 triliun dengan penyerapan Rp 8 triliun. “Kalau kami lihat, di awal tahun cukup banyak peminatnya ditunjukkan lewat jumlah penawaran yang masuk,” jelasnya pada Kontan.co.id, Jumat (7/2).

Baca Juga: Penawaran lelang SUN capai rekor, ini kata analis

Dia menambahkan, stabilitas ekonomi Indonesia juga membawa optimisme pasar terhadap SBSN yang ditawarkan pemerintah.

Meskipun, pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2019 mengalami perlambatan karena hanya sebesar 4,97% dibanding kuartal sebelumnya sebesar 5,17%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia secara tahunan masih terjaga di angka 5,02%. Inflasi dalam negeri juga terhitung stabil dibawah 3%.

“Kestabilan dalam negeri cukup menarik apalagi neraca dagang membaik,” tuturnya.

Ekonom PT Pemeringkat Efek Indonesia Fikri Permana bilang, risiko investasi serta imbal hasil yang menarik pada SBSN juga menjadi alasan lelang sukuk nanti akan diburu oleh investor.

Sebagai catatan, produk SBSN SPN-S 12082020 dengan tenor enam bulan menjanjikan imbal hasil diskonto, sedangkan PBS002 dengan tenor kurang lebih dua tahun menjanjikan imbal hasil 5,45%.

PBS026 dengan tenor empat tahun menjanjikan imbal hasil 6,625%, dan produk lelang SBSN terakhir, PBS005 yang akan jatuh tempo pada tahun 2043 menjanjikan imbal hasil 6,75%.

Baik Ramdhan maupun Fikri memperkirakan seri PBS026 akan menjadi seri yang paling diburu. Selain karena imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan seri lainnya, tenor jangka menengah dirasa lebih aman karena terhindar dari volatilitas yang tinggi. Apalagi, saat ini sedang kondisi global sedang diselimuti kekhawatiran virus corona.

Baca Juga: Indeks obligasi Indonesia (ICBI) volatil, pasar obligasi tetap memikat

“Seri jangka menengah memanfaatkan likuiditas pasar. Selain itu lebih diminati karena volatilitas rendah,” jelas Ramdhan.

Untuk penawaran, Ramdhan memprediksi jumlah penawaran yang masuk akan berkisar di angka Rp 40 hingga Rp 50 triliun. Di sisi lain, Fikri memperkirakan pada SBSN kali ini penawaran akan mencapai lebih dari Rp 30 triliun.

“Merujuk pd historis SBN sebulan terakhir yg bisa oversubscribe empat kali, maka pada SBSN kali ini saya harap mungkin akan ada penawaran lebih dari Rp 30 triliun,” pungkas Fikri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×