Reporter: Muhammad Kusuma | Editor: Anna Suci Perwitasari
Ekonom PT Pemeringkat Efek Indonesia Fikri Permana bilang, risiko investasi serta imbal hasil yang menarik pada SBSN juga menjadi alasan lelang sukuk nanti akan diburu oleh investor.
Sebagai catatan, produk SBSN SPN-S 12082020 dengan tenor enam bulan menjanjikan imbal hasil diskonto, sedangkan PBS002 dengan tenor kurang lebih dua tahun menjanjikan imbal hasil 5,45%.
PBS026 dengan tenor empat tahun menjanjikan imbal hasil 6,625%, dan produk lelang SBSN terakhir, PBS005 yang akan jatuh tempo pada tahun 2043 menjanjikan imbal hasil 6,75%.
Baik Ramdhan maupun Fikri memperkirakan seri PBS026 akan menjadi seri yang paling diburu. Selain karena imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan seri lainnya, tenor jangka menengah dirasa lebih aman karena terhindar dari volatilitas yang tinggi. Apalagi, saat ini sedang kondisi global sedang diselimuti kekhawatiran virus corona.
Baca Juga: Indeks obligasi Indonesia (ICBI) volatil, pasar obligasi tetap memikat
“Seri jangka menengah memanfaatkan likuiditas pasar. Selain itu lebih diminati karena volatilitas rendah,” jelas Ramdhan.
Untuk penawaran, Ramdhan memprediksi jumlah penawaran yang masuk akan berkisar di angka Rp 40 hingga Rp 50 triliun. Di sisi lain, Fikri memperkirakan pada SBSN kali ini penawaran akan mencapai lebih dari Rp 30 triliun.
“Merujuk pd historis SBN sebulan terakhir yg bisa oversubscribe empat kali, maka pada SBSN kali ini saya harap mungkin akan ada penawaran lebih dari Rp 30 triliun,” pungkas Fikri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News