Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan bergerak terbatas pada perdagangan Rabu (30/1). Hal ini seiring dengan bervariasinya sentimen di pasar obligasi Indonesia yang mempengaruhi pergerakan imbal hasil SUN.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia menyampaikan, sentimen yang dimaksud meliputi penurunan imbal hasil US Treasury dan pelemahan nilai tukar rupiah.
Imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun turun 3 bps ke level 2,71% pada Selasa (29/1) malam. Di sisi lain, imbal hasil US Treasury tenor 30 tahun turun 2 bps ke level 3,03%.
“Penurunan imbal hasil US Treasury didorong oleh ekspektasi para investor bahwa The Federal Reserves akan menghentikan kenaikan suku bunga acuan dalam satu hingga dua kuartal ke depan,” papar Mikail dalam riset, hari ini.
Sementara itu, pergerakan harga minyak dan gas alam dunia menahan penurunan imbal hasil US Treasury. Harga minyak West Texas Intermediate naik 2,5% ke level US$ 53,2 per barel pada Selasa malam. Sedangkan harga gas alam naik 0,9% ke level US$ 2,94 per MMBtu.
Kenaikan harga minyak dunia disebabkan pemberian sanksi oleh AS terhadap perusahaan minyak asal Venezuela.
Dengan hasil ini, ada kemungkinan imbal hasil SUN cenderung bergerak terbatas pada perdagangan hari ini. Mikail memprediksi, imbal hasil SUN seri acuan 10 tahun akan bergerak di kisaran 8,0%--8,1%.
Adapun seri obligasi negara yang dapat dijadikan oleh investor pada hari ini antara FR0077, FR0078, FR0068, dan FR0079.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News