Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Secara teknikal, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat untuk perdagangan saham di akhir pekan ini. Analis PT Astronacci International, Gema Goeyardi meninjau, setelah berhari-hari melemah akhirnya untuk pertama kalinya IHSG dan Dow Jones membentuk pola pembalikan arah (reversal) harga pada perdagangan kemarin (10/5).
"Hal ini sekaligus menjadi konfirmasi atas prediksi terjadinya rebound," kata Gema, Jumat (11/5).
Dia menjelaskan, kejatuhan IHSG belakangan ini dimotori oleh mayoritas saham-saham bluechips, terutama dari sektor batubara dan industri. "Berdasarkan pergerakan siklus harga yang terjadi, terlihat investor dari sisi institusi sedang melakukan trading serta penyesuaian portofolio yang akan berlanjut dengan pembelian kembali saham-saham bluechips yang telah mereka jual," ungkap Gema.
Oleh karena itu, untuk perdagangan hari ini (11/5), IHSG diprediksi bergerak mix dengan kecenderungan menguat. Adapun rentang perdagangan plus minus 0,5% dari penutupan IHSG kemarin (10/5) di kisaran 4.112-4.154.
Sarannya, investor dapat mulai melakukan pembelian untuk saham-saham yang telah memasuki area demand/supportnya, seperti AKRA, HRUM, BKSL, INDY, CPIN dan UNTR.
Sedangkan Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang juga mencermati, setelah enam hari berturut-turut dilanda aksi jual, saat ini merupakan waktu bagi IHSG untuk bernapas di area positif. Katalis positif, juga datang dari area Wall Street yang mana penurunan klaim pengangguran akhirnya menggiring Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup di teritori positif tadi malam.
Hanya saja, secara teknikal, Edwin masih melihat IHSG berpeluang bearish. "Pola yang terbentuk dari IHSG adalah pola Hammer dibawah MA 9 hari yang mengindikasikan tekanan jual akan berlanjut di kisaran 4.106-4.166," jelasnya, Jumat (11/5).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News