Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski sempat melemah pada penutupan perdagangan Jumat (1/3), rupiah tetap diproyeksi analis menguat akhir tahun 2019. Penguatan rupiah pun dapat berdampak kepada emiten dalam negeri, salah satunya PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).
Kepala Riset Mirae Sekuritas Indonesia, Hariyanto Wijaya, menyebut bahwa kondisi rupiah masih akan stabil bahkan cenderung menguat akhir tahun. Dia bilang didukung oleh kondisi fundamental di Indonesia, seperti indikator makro Indonesia yang membaik, dan uang selalu mencari returt yang pertumbuhan perekonomiannya stabil.
“Jika dilihat dibanding Amerika Serikat, perekonomian Indonesia relatif kuat. Saya percaya pertumbuhan ekonomi akhir tahun capai 5,2%, inflasi juga masih tahap baik. Jadi akhir tahun, rupiah bisa menguat di level Rp 13.900 per dollar AS,” imbuh Hariyanto, Jumat (1/3).
Dengan pergerakan stabil dan cenderung menguat hingga akhir tahun, Hariyanto meyakini hal ini akan berdampak baik bagi emiten dalam negeri. Tak hanya kinerja, namun bisnis akan berkembang dan memiliki daya saing tinggi.
Salah satu emiten yang dipilih Hariyanto mendulang untung karena rupiah stabil yaitu Kalbe Farma. “Jika rupiah terus menguat, KLBF akan diuntungkan karena komponen bahan baku diimpor. Dari segi cost relatif terkoordinasi,” tandasnya.
Tak hanya itu, menurut Hariyanto target pasar pun domestik. Dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat, maka tingkat konsumsi masyarakat akan naik juga.
Faktor ini yang membuat bisnis emiten KLBF akan diuntungkan. Dia pun meyakini pendapatan KLBF tahun ini naik 8,8% menjadi Rp 23,03 triliun dan laba Rp 2,5 triliun.
Hariyanto merekomendasikan beli saham KLBF dengan target harga Rp 1,800 per saham. Saham KLBF ditutup menguat 3,01% ke level Rp 1,540 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News