Reporter: Auriga Agustina | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten berkapitalisasi besar diproyeksikan akan terus mampu mencatatkan kinerja yang baik. Sepuluh besar emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang telah melaporkan kinerja 2018 mencatat kondisi keuangan positif.
Sebagai contoh, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang tahun 2018 mencatatkan kenaikan pertumbuhan laba bersih sebesar 10,9% secara year on year (yoy) dan pada tahun 2017 lalu, emiten ini mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 13,2%. Emiten yang mampu mencatatkan kinerja yang baik akan menjadi pilihan investor.
Dari segi saham berkapitaliasi besar, Analis Oso Sekuritas, Sukarno Alatas mengatakan bahwa yang menarik adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) sebab secara teknikal masih dalam kondisi uptrend. Investor juga bisa melirik saham-saham ini hingga musim pembagian dividen.
“Saham-saham ini bisa dimanfaatkan untuk trading jangka menengah atau panjang, dan kalau saham ini mau bagi deviden bisa dimanfaatkan trading sampai menjelang harga cum date,” katanya kepada Kontan, Minggu (3/3).
Dia mengatakan, jika dilihat selama 5 tahun terakhir, dividen saham berkapitaliasi besar yang paling menarik adalah HMSP dengan dividend yield 4,09%, angka ini paling besar jika dibandingkan saham big caps lainnya. Selanjutnya TLKM dengan dividend yield 3,79% dan GGRM 3,01%. “Dividend ratio yang tinggi, bisa menjadi salah satu strategi agar sahamnya bisa menjadi perhatian investor,” ungkapnya.
Senada, Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, saham-saham big caps selalu mencatatkan kinerja keuangan yang tumbuh, sehingga diprediksi masih terus positif. Apalagi beberapa dari saham-saham big caps adalah leader sektornya, contohnya PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). “Beberapa saham tersebut leader di bisnisnya, jadi prospeknya masih cerah bisa untuk investasi jangka panjang,” kata William.
Selain itu menurut William saham big caps diprediksi masih mampu prospektif, lantaran tahun lalu saat rupiah anjlok tapi kinerja emiten tersebut semakin ciamik. “Saat Federal Reserve mulai mengrem, damai dagang mulai terlihat dan rupiah stabil maka tentu tekanan lebih sedikit, dan prospeknya jauh lebih bagus,” kata dia.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, 10 saham dengan kapitalisasi terbesar hingga akhir pekan lalu adalah BBCA, BBRI, HMSP, TLKM, UNVR, BMRI, ASII, GGRM, BBNI, dan ICBP.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News