kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Analis: Pelemahan IHSG tak disebabkan oleh keluarnya dana asing dari bursa


Senin, 29 Oktober 2018 / 19:55 WIB
Analis: Pelemahan IHSG tak disebabkan oleh keluarnya dana asing dari bursa
ILUSTRASI. Pasar Modal


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor asing masih melakukan aksi jual pada pasar modal domestik. Pada akhir perdagangan Senin (29/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,52% ke level 5.754.

Sejak awal tahun hingga hari atau year-to-date (ytd), asing sudah membukukan net sell senilai Rp 56,28 triliun. Lebih besar dari posisi akhir tahun lalu Rp 40,21 triliun. Tapi porsi asing di pasar saham justru lebih besar yakni 47% dari akhir tahun lalu sebesar 36%.

Analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra mengatakan, net sell asing perlu dilihat dari realisasi keuntungan investor asing pada periode sebelumnya.

"Dengan kenaikan market cap domestik tahun lalu dan di awal tahun 2018, tentu investor asing juga telah menikmati keuntungan. Lalu jika dilihat dari kenaikan market cap dikurangi net sell, masih ada selisih keuntungan yang dimiliki oleh investor asing. Dan saat ini kepemilikan asing mulai naik sebab investor asing melihat pasar saham Indonesia tetap menarik dan sudah mendekati level bottom-nya," jelasnya, Senin (29/10).

Aditya juga bilang pelemahan indeks tidak disebakan karena keluarnya aliran dana asing dari bursa, tetapi lebih dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor fundamental domestik.

"Keluarnya investor asing dari bursa, harus dilihat dengan dimensi yang luas, jika dilihat kondisi pasar ekuitas memberat karena efek kenaikan suku bunga The Fed dan valuasi di Indonesia masih kemahalan karena pertumbuhan earning per share (laba per saham) kecil, maka investor asing bisa saja masih akan keluar pada akhir tahun nanti," paparnya.

Selanjutnya, ia memprediksi untuk akhir tahun 2018 IHSG saya akan berada di level 6,100, di mana rentang support di level 5.800 dan resistance di level 6.100.

"Sedangkan pada 2019 akan berada di level resistance 6.600," tambahnya.

Ia juga turut menyarankan kepada investor untuk mencermati saham-saham blue chip saja, seperti TLKM, INDF, HMSP, GGRM, BBRI, BBCA, PTBA, WSKT ,dan ADHI. Rekomendasi Aditya antara lain: 

1. Beli saham TLKM dengan target harga pada akhir tahun di level Rp 3.900 per saham.

2. Beli saham INDF dengan target harga pada akhir tahun di level Rp 6.000 per saham.

3. Beli saham HMSP dengan target harga pada akhir tahun di level Rp 4.100 per saham.

4. Beli saham GGRM dengan target harga pada akhir tahun di level Rp 78.000 per saham.

5. Beli saham BBRI dengan target harga pada akhir tahun di level Rp 3.100 per saham.

6. Beli saham BBCA dengan target harga pada akhir tahun di level Rp 24.200 per saham.

7. Beli saham PTBA dengan target harga pada akhir tahun di level Rp 4.700 per saham.

8. Beli saham WSKT dengan target harga pada akhir tahun di level Rp 1.700 per saham.

9. Beli saham ADHI dengan target harga pada akhir tahun di level Rp 1.400 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×