CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Analis: Pasar tidak terlalu gubris reshuffle


Rabu, 21 Oktober 2015 / 21:36 WIB
Analis: Pasar tidak terlalu gubris reshuffle


Reporter: Widiyanto Purnomo | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Isu perombakan kabinet jilid 2 belakangan kencang berhembus. Namun, analis menilai hal ini tidak terlalu digubris dan berdampak minim terhadap pasar.

Aditya Perdana Putra, Analis Semesta Indovest menilai, pengaruh reshuffle tidak akan besar terhadap besar jika ditujukan untuk kepentingan politik.

“Saya kira pasar sudah sangat pintar menilai bahwa reshuffle ini untuk kepentingan politik bukan untuk ekonomi,” ujarnya.

Menurut Aditya, dibandingkan reshuffle, pasar lebih membutuhkan sentimen positif yang kuat dan keyakinan. Apalagi, di sisi lain, investor asing tengah kehilangan arah dan momentum dalam melihat fundamental ekonomi Indonesia.

Menurut dia, siapapun menteri baru nantinya, tidak akan bisa memperbaiki keadaan ekonomi secara instan. Dia menyarankan, pemerintah lebih baik menjaga stabilitas harga pangan dan enegi agar inflasi juga terjaga.

Dia menyoroti beberapa kementerian yaitu Kementerian Keuangan, BUMN, dan Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas). Menurut dia, kinerja tiga kementrian tersebut masih dibawah rata-rata.

Adapun, Teguh Hidayat, Direktur Avere Investama menilai isu reshuffle kabinet tidak terkait langsung terhadap market. Pengaruhnya acak, tiap investor melihat hal ini dalam sudut pandang berbeda.

“Mau menterinya siapa yang diganti tidak akan terlalu signifikan pengaruhnya dari sudut pandang kami sebagai pelaku pasar,” ujarnya.

Menurutnya pasar saat ini tak terlalu menggubris isu reshuffle kabinet. Pergerakan nilai tukar rupiah lebih menjadi perhatian pasar.

Disisi lain teguh memandang kinerja menteri kabinet tim ekonomi tidak ada yang spesial maupun jelek. Cuma dia menyoroti kinerja menteri keuangan. Menurutnya, kebijakan kementrian ini lebih fokus terhadap upaya menggenjot pendapatan negara dan kurang memperhatikan keinginan pelaku pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×