Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor infrastruktur yang mulai kembali dikebut pada tahun ini akan menjadi salah satu katalis positif bagi kinerja PT Semen Indonesia Tbk (SMGR). Para analis memproyeksikan, penjualan semen SMGR tahun ini akan berangsur membaik.
Analis NH Korindo Sekuritas Ajeng Kartika mengungkapkan, prospek penjualan semen baik semen kantong maupun semen curah dinilai dapat membaik dibandingkan tahun lalu. Apalagi, tahun ini anggaran infrastruktur naik hingga 47% dibandingkan tahun lalu.
"Dengan proyek-proyek infrastruktur mulai kembali berjalan, penjualan semen curah SMGR tahun ini akan lebih baik. Ditambah lagi, akan ada potensi katalis positif dari sektor properti yang bisa bantu dongkrak penjualan semen SMGR," kata Ajeng ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (25/2).
Baca Juga: IHSG diproyeksikan melemah terbatas pada Jumat (26/2), ini sentimennya
Katalis yang dimaksud adalah pemerintah yang baru saja mencanangkan program pelonggaran rasio Loan to Value (LTV) untuk kredit dan pembiayaan properti.
Ajeng melihat, kebijakan tersebut berpotensi mendorong pulihnya sektor properti. Hal ini pada akhirnya dapat berdampak pada kenaikan penjualan semen kantong pada segmen retail.
Dengan dua faktor di atas, didukung dengan vaksinasi yang berjalan lancar serta penurunan kasus covid-19, Ajeng optimistis kinerja SMGR pada tahun ini akan terdongkrak pada tahun ini.
Baca Juga: IHSG menguat ke 6.289 pada Kamis (25/2), asing mencatat net buy
Selain itu, Ajeng bilang bahwa SMGR juga akan mendapat sentimen positif dari rencana Taiheiyo Cement Corporatiin (TCC) yang akan membeli sebagian kepemilikan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB). Adapun, SMGR memiliki 98% kepemilikan saham SMCB.
Menurutnya, rencana tersebut dapat menguntungkan baik SMCB dan SMGR. Apalagi, Taiheiyo merupakan perusahaan semen besar di Jepang.
"Dalam perjanjiannya, terdapat perjanjian offtake SMCB dengan TCC dalam rangka peningkatan utilisasi pabrik semen dan jual beli semen. Hal tersebut dapat menjadi alternatif untuk buka jalan bagi SMGR ke pasar global," imbuh Ajeng.
Baca Juga: Harga minyak dunia naik, begini pengaruhnya ke bisnis Adaro Energy (ADRO)
Selain dari sisi sentimen, Ajeng juga melihat kondisi fundamental SMGR juga masih baik. Pada laporan keuangan kuartal III-2020, SMGR berhasil melakukan efisiensi produksi sehingga marjin perusahaan naik dan mendongkrak laba.
Selain itu, DER SMGR pun masih tergolong rendah yaitu level 0.7x. Saat ini, SMGR diperdagangkan dengan P/E 23.05x, masih di bawah P/E rata-rata industri yaitu 24,17x.
Dengan adanya sentimen positif dan kondisi fundamental yang baik, Ajeng pun memberi rekomendasi buy untuk SMGR dengan target harga Rp 13.325 per saham.
Selanjutnya: Begini kata analis soal pendapatan dan laba bersih ITMG yang kompak turun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News