Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi
Menurutnya, rencana tersebut dapat menguntungkan baik SMCB dan SMGR. Apalagi, Taiheiyo merupakan perusahaan semen besar di Jepang.
"Dalam perjanjiannya, terdapat perjanjian offtake SMCB dengan TCC dalam rangka peningkatan utilisasi pabrik semen dan jual beli semen. Hal tersebut dapat menjadi alternatif untuk buka jalan bagi SMGR ke pasar global," imbuh Ajeng.
Baca Juga: Harga minyak dunia naik, begini pengaruhnya ke bisnis Adaro Energy (ADRO)
Selain dari sisi sentimen, Ajeng juga melihat kondisi fundamental SMGR juga masih baik. Pada laporan keuangan kuartal III-2020, SMGR berhasil melakukan efisiensi produksi sehingga marjin perusahaan naik dan mendongkrak laba.
Selain itu, DER SMGR pun masih tergolong rendah yaitu level 0.7x. Saat ini, SMGR diperdagangkan dengan P/E 23.05x, masih di bawah P/E rata-rata industri yaitu 24,17x.
Dengan adanya sentimen positif dan kondisi fundamental yang baik, Ajeng pun memberi rekomendasi buy untuk SMGR dengan target harga Rp 13.325 per saham.
Selanjutnya: Begini kata analis soal pendapatan dan laba bersih ITMG yang kompak turun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News