Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Perdagangan sesi I hari ini (6/3), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup sumringah dengan kenaikan mencapai 1,24% atau naik 59,09 poin ke level 4.810,79.
Para analis memperkirakan, untuk perdagangan sesi II, IHSG akan bergerak sideways dengan kecenderungan menguat terbatas, setelah mencatat kenaikan lebih dari 1%.
Analis pasar modal dari Indosurya Asset Management Fridian Warda memprediksi, rentang pergerakan IHSG pada perdagangan sesi II akan berada di kisaran support 4.761 dan resistance 4.825. "Dukungan sentimen positif global memberikan tenaga bagi indeks untuk rebound dari pelemahan yang terjadi di dalam pekan ini, mengekor penguatan bursa Asia Pasifik," tutur Fridian kepada KONTAN pada Rabu (6/3).
Selain itu, dia menambahkan, faktor lain yang juga mendukung kenaikan IHSG adalah spekulasi atas pelaksanaan quantitative easing AS yang dapat menyokong pertumbuhan ekonomi AS.
Meski demikian, "Kemungkinan indeks untuk mengalami profit taking juga masih terbuka, karena investor asing hingga saat ini belum terlihat merealisasikan profit yang telah mereka peroleh setelah kenaikan indeks yang cukup tajam dari awal tahun. Namun, kondisi ekonomi domestik yang terbilang cukup baik, masih akan menjadi katalis fundamental positif IHSG ke depannya," tandas Fridian.
Menurut Fridian, beberapa sektor seperti perdagangan, industri dasar, dan infrastruktur masih cukup menarik untuk diperhatikan dengan pilihan saham TELE, ERAA, MAPI, MAIN, CPIN, SMGR, PGAS, dan JSMR. "Hampir seluruh sektor telah mengalami penguatan, terkecuali sektor agrikultur dan pertambangan," paparnya.
Senada dengan Fridian, analis obligasi dari Milenium Danatama Asset Management Desmon Silitonga mengungkapkan bahwa perdagangan sesi II IHSG hari ini juga berpotensi ditutup menguat. Hal ini lantaran sentimen regional dan global memberikan sinyal positif.
Desmon memperkirakan, IHSG sesi II akan berada pada level support di 4.800 dan resistance di level 4.850. Dia juga menyebut, untuk sektoral, saham-saham yang dapat diperhatikan adalah saham industri consumer goods, infrastruktur dan juga properti. "Sektor-sektor ini yang masih memiliki peluang untuk terus naik," kata Desmon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News