Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Akhir pekan lalu, Bursa Efek Indonesia (BEI) menunda pencatatan saham perdana atau listing PT Nara Hotel International Tbk (NARA).
Penundaan ini lantaran adanya komplain dari sejumlah investor pada penjatahan sahamnya atau pooling. Selain itu, NARA diduga melakukan penambahan aset.
Baca Juga: Indonesian Tobacco (ITIC) siapkan belanja modal untuk beli bahan baku tembakau
Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus melihat kejadian tersebut tidak akan menyurutkan minat investor terhadap perusahaan yang akan melakukan intial public offering (IPO) ke depannya.
Berkaca dari minat pasar sejauh ini, baik saham yang memiliki citra buruk maupun baik tetap memiliki peminatnya. Sebab, saham merupakan investasi yang masih akan dicari.
Apalagi, investor memiliki pandangannya, analisa, serta keyakinannya sendiri terhadap suatu perusahaan. "Minat akan selalu ada," katanya ketika dihubungi Kontan.co.id, Rabu (12/2).
Baca Juga: Tingkatkan volume penjualan 25%, Era Mandiri Cemerlang (IKAN) sasar pasar baru
Sekadar informasi, pada tahun 2020 BEI menargetkan akan ada 57 emiten melantai di bursa. Per Rabu (12/2), sebanyak 12 emiten sudah melakukan listing.