Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pada perdagangan Rabu (13/2), indeks Dow Jones ditutup turun 35,79 poin (-0,26%) ke 13.982,91. Penurunan ini terjadi setelah investor mengambil sikap wait and see terkait dengan tidak adanya katalis positif untuk bursa saham.
Sementara, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin (13/2) ditutup naik 23,33 poin (+0,51%) ke level 4.571,57. Investor asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp 464,18 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli antara lain BBRI, ASII, UNVR, BBNI, dan AKRA.
"Secara teknikal, kenaikan IHSG menciptakan all time high yang baru pada level 4.586 dan merupakan hasil optimisme pasar setelah IHSG menghasilkan sinyal long white body candlestick," jelas Kepala Riset eTrading Securities Betrand Reynaldi.
Dia memprediksi, pada perdagangan hari ini (14/2), IHSG diperkirakan masih akan menguat di mana hal ini terlihat dari indikator MACD yang menghasilkan sinyal bullish dan dikonfirmasi juga oleh indikator 5 dan 20 day period moving average. "IHSG akan bergerak di kisaran 4.480-4.650 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain HRUM, INTP, dan WIKA," jelasnya.
Sementara itu, Research Analyst Indo Premier Securities Muhammad Wafi berpendapat, meski indeks mencatatkan kenaikan pada transaksi kemarin, namun IHSG ditutup di luar area upper band yang membuatnya rawan profit taking. Secara teknikal, Stochastic dan RSI positif di area overbought, sementara MACD positif convergence.
"IHSG diperkirakan akan bergerak mixed cenderung menguat dengan support di 4.500 dan resisten di 4.600," jelas Wafi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
