Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Edy Can
JAKARTA. Sehari setelah pemilihan presiden 2014, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat. Indeks bursa kita mampu bertahan lama di atas level 5.000.
Namun, para analis mengingatkan pergerakan IHSG tidak didorong oleh fundamental sebenarnya. "Indeks saat ini hanyalah over reaction pasar yang sifatnya sementara, lalu IHSG akan kembali lagi ke fundamentalnya," imbuh Budi Frensidy, anggota Asosiasi Analis Efek Indonesia, Rabu (10/7).
Menurutnya, kenaikan indeks sebenarnya sudah terbatas. Budi memperkirakan, IHSG akan kembali terkoreksi pada bulan Agustus nanti bahkan bisa menyentuh level 4.800. Dia beralasan semua data makro ekonomi penting kondisi neraca perdagangan, inflasi dan kinerja keuangan emiten semester pertama akan keluar.
Dia memprediksikan, neraca perdagangan akan mengalami defisit sehingga nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat akan melemah. Selanjutnya, Budi mengatakan, pelemahan rupiah akan menggerus kinerja emiten.
Begitu juga dengan anggaran belanja. Budi bilang anggaran belanja pemerintah akan terpangkas akibat subsidi bahan bakar yang membengkak yang berpotensi memangkas pertumbuhan ekonomi tahun ini. Tapi, dia bilang kondisi tahun ini tidak seburuk tahun lalu yang membuat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) harus menerbitkan beleid kemudahan buyback saham emiten tanpa RUPS demi menstabilkan IHSG.
Menurut anggota AEEI lainnya, Andrew Argado, penguatan indeks juga akan tergantung pada keamanan pasca pemenang pemilihan presiden nanti. Maklum, kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden saling mengklaim kemenangan.
Andrew mengatakan, pelaku pasar tidak memperhatikan siapa pemenang pemilihan presiden. Katanya, pasar lebih melihat faktor keamanan. "Soalnya, pasar melihat bahwa kebijakan kedua pasangan calon memiliki inti kebijakan yang sama, hanya bungkusnya saja yang berbeda," ucapnya.
Jika situasi keamanan terkendali, dia mengatakan, IHSG bisa mencapai level 5.400. Tapi jika ada kisruh, Andrew melihat indeks berpotensi turun ke level 4.800.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News