kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Analis memprediksi rupiah kembali loyo besok


Minggu, 28 April 2019 / 21:29 WIB
Analis memprediksi rupiah kembali loyo besok


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah diperkirakan bakal kembali melemah di awal pekan besok. Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim meramal besok rupiah masih melanjutkan pelemahannya di level Rp 14.142-Rp 14.230 per dollar Amerika Serikat (AS).

Rilis data ekonomi AS yang terus saja positif. Pada Maret, pemesanan barang-barang tahan lama (durable goods)  naik 2,7% dibandingkan bulan sebelumnya. Ini menjadi kenaikan paling tajam sejak Agustus 2018. 

Kemudian pemesanan barang modal inti (non-pertahanan dan pesawat) naik 1,3% month-on-month (mom) menjadi US$ 70 miliar, tertinggi sepanjang sejarah. Pertumbuhannya juga menjadi yang terbaik sejak Juli 2018. 

Data ini menunjukkan bahwa dunia usaha di AS masih kuat, masih ekspansif. “Artinya meski ekonomi melambat, tetapi tidak akan terlalu signifikan rasanya AS tidak akan mengalami hard landing,” kata Ibrahim kepada Kontan.co.id, Minggu (28/4).

Selanjutnya rilis data gross domestic bruto (GDP) kuartal-I AS tumbuh 3,2%.

Sementara dari dalam negeri, nyaris tidak ada sentimen yang bisa menolong rupiah. Kemarin, Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan di angka 6%, sama seperti ekspektasi pasar. “Oleh karena itu, dampaknya sepertinya netral saja,” tutur Ibrahim.

Kata Ibrahim memang sulit bagi BI untuk bermanuver dengan kebijakan suku bunga. Menaikkan jelas tidak mungkin, karena tren kebijakan moneter global yang sudah tidak lagi hawkish tahun ini.

Bahkan The Federal Reserve memperkirakan tidak ada kenaikan suku bunga acuan sampai akhir tahun, dan BI meramal Federal Funds Rate bahkan tidak akan naik sampai tahun depan.  Sedangkan untuk menurunkan juga agak ngeri-ngeri sedap. Pasalnya, salah satu tujuan kebijakan suku bunga adalah mengendalikan defisit transaksi berjalan (current account deficit) ke tingkat yang aman dan sehat. 

Sebagai informasi, Jumat lalu kurs rupiah di pasar spot melemah 0,09% ke level Rp 14.199 per dollar AS. Dalam sepekan terakhir rupiah sudah terkoreksi 1,09%. Sedangkan kurs tengah rupiah di Bank Indonesia melemah 0,24% ke level Rp 14.188 per dollar AS. Sepanjang pekan lalu, kurs rupiah di BI melemah 1,22%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×